JAKARTA - Partai Demokrat menanggapi santai pernyataan Ketua Umum (Ketum) NasDem, Surya Paloh yang menyebut kunjungannya ke kantor Golkar sebagai prioritas. Demokrat tak masalah Surya Paloh memilih berkunjung ke Ketum Golkar Airlangga Hartarto, daripada ke parpol Koalisi Perubahan.
Ketua BPOKK Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengatakan pilihan tersebut merupakan otoritas Partai NasDem. Sama halnya saat Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi ketua parpol lain.
"Terkait dengan kunjungan Partai NasDem kepada partai-partai lain tentu menjadi otoritasnya Partai NasDem. Seperti halnya ketum Demokrat yang juga bertemu dan bersilaturahmi dengan partai-partai lain," ujar Herman kepada wartawan, Kamis, 2 Februari.
Menurut Herman, silaturahmi antar partai politik sangat baik dilakukan, terlepas siapa dan parpol mana yang didahulukan. Dia menegaskan, partai-partai di 'Koalisi Perubahan' inklusif dan terbuka kepada partai lain.
"Persepsi publik, silaturahmi partai-partai juga baik. Karena antarpartai dan antarkoalisi terjalin hubungan yang baik dan damai," kata Herman.
"Koalisi Perubahan juga inklusif, terbuka jika ada partai lain akan bergabung. Sehingga komunikasi harus terus dijalin dengan baik," tambahnya.
Lagipula, kata Herman, ketiga parpol saat ini tengah menggodok 'Koalisi Perubahan' agar semakin solid untuk mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Saat ini Koalisi Perubahan yakni PD, NasDem, dan PKS makin solid dan memastikan bahwa Mas Anies Baswedan sudah memiliki tiket bakal calon presiden, karena telah mendapatkan dukungan batas minimum presidential threshold 20 persen," kata Herman.
Sebelumnya, Ketum Partai NasDem Surya Paloh, mengungkap alasan dirinya lebih memilih mengunjungi Partai Golkar ketimbang partai-partai yang tergabung dalam bakal Koalisi Perubahan. Paloh menyebut partai yang diketuai Airlangga Hartarto itu adalah prioritas, karena punya latar belakang sejarah bagi karir politiknya.
"Prioritas bagi NasDem. Ada satu romantisme, ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi dalam usia yang saya capai saat ini, jenjang karir politik saya yang saya capai hari ini," ujar Surya Paloh saat konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Rabu, 1 Februari.
Alumni Partai Golkar itu mengatakan, dirinya sudah bergabung dengan partai beringin sejak berusia 16 tahun.
"Saya harus jujur mengatakan kepada saudara semuanya, 16 tahun usia saya sudah berada di barisan Golkar, ditambah 43 tahun sangat lama itu, lebih dari setengah abad saya kira. Jadi, di Golkar sendiri ada 43 tahun, baru kemudian ada NasDem," tuturnya.
BACA JUGA:
"Jadi terlepas apapun juga kekurangan saya stau sama lain, tapi modal kebersamaan, catatan sejarah, saling pemahaman, enggak salah kalau dibilang alumni Golkar, itu memang benar adanya. Jadi prioritas," kata Paloh.