Bagikan:

JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) minta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo harus lebih tegas dan serius menyikapi kasus dugaan penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) yang dikelola PT Pansaky Berdikari Bersama karena merugikan banyak masyarakat dan tertipu miliaran rupiah.

"KNPI sangat prihatin atas kasus penipuan ATG Wahyu Kenzo ini, sebab korbannya mayoritas adalah kalangan milenial yang sedang merintis usaha," kata Ketua Umum DPP KNPI Haris dikutip ANTARA, Rabu, 25 Januari.

Haris menduga tidak ada keseriusan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk mengungkap kasus ATG yang telah merugikan masyarakat terutama 141 investor kalangan milenial hingga miliaran rupiah.

Ia mengkritisi Bareskrim Polri yang dinilai kurang sensitif dalam menanggapi laporan masyarakat. KNPI sendiri sudah mendukung pengungkapan kasus dengan memasang ratusan spanduk di jalan-jalan utama Jakarta.

Bahkan, sambung dia, jika dibandingkan penanganan kasus-kasus penipuan trading online serupa, misalnya, yang dilakukan Indra Kenz dan pelaku lain, respons Polri menanggapi kasus ATG Wahyu Kenzo berbeda.

"Harusnya jelas dari laporan yang dilayangkan korban sejak Juni 2022 ada progres dan penetapan tersangka, namun faktanya nihil besar," ujar dia.

Ia mengatakan kasus penipuan trading online kerap kali terjadi dengan kerugian korban mencapai triliunan. Hal itu dinilai akan berimbas pada kemajuan ekosistem bisnis digital di Tanah Air.

Oleh karena itu, perlu upaya perbaikan dan ketegasan dari pemangku kepentingan terutama Korps Bhayangkara dari segi penegakan hukum terhadap para terduga pelaku penipuan.

Terakhir, KNPI akan meminta Komisi III DPR RI melakukan langkah konkrit agar proteksi dan target membangun ekosistem bisnis digital yang terpercaya dapat dilakukan di Indonesia.

"Ketegasan Kapolri dan Komisi III DPR RI jadi kunci keberhasilan pengungkapan dugaan kasus penipuan ATG Wahyu Kenzo," ujarnya.