JAKARTA - Kementerian Pertahanan Republik Zimbabwe telah menyetujui penandatanganan Letter of Intent (LoI) dengan Pemerintah Indonesia, yang diusulkan oleh Kementerian Pertahanan RI guna meningkatkan dan memperluas kerja sama bilateral di bidang tersebut.
“Pemerintah Indonesia mengajukan LoI ini adalah untuk dapat lebih melembagakan dan meningkatkan serta memperluas kerja sama bilateral di bidang pertahanan antara Indonesia dengan Zimbabwe, yang selama ini telah berjalan dengan baik,” kata Duta Besar RI untuk Zimbabwe, Juniarta Sastrawan, dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Harare yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 30 Desember.
Menurut Sastrawan, Pemerintah Zimbabwe telah menyatakan dukungan penuh atas perjanjian kerja sama bilateral bidang pertahanan yang difokuskan pada tiga kegiatan tersebut, termasuk saling kunjung antara pejabat tingkat tinggi dan operasional, kerja sama promosi pendidikan dan pelatihan, serta promosi industri pertahanan antara kedua negara.
Dia juga menyebutkan saat ini kedua negara tengah mendiskusikan waktu penandatanganan LoI, yang diharapkan dapat terlaksana dalam waktu dekat, sehingga pada semester pertama tahun 2021 perundingan perjanjian kerja sama bilateral bidang pertahanan antara Indonesia dengan Zimbabwe sudah dapat mulai dijadwalkan.
“Kegiatan kerja sama pendidikan dan pelatihan untuk bidang pertahanan ini memiliki nilai yang sangat strategis bagi kedua negara, serta sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Zimbabwe.”
BACA JUGA:
Dia juga menyoroti pentingnya kegiatan kerja sama yang akan mempromosikan kerja sama industri pertahanan, di mana dalam jangka panjang juga akan bermanfaat bagi perluasan dan peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi kedua negara.
Dengan memanfaatkan implementasi African Continent Free Trade Area (AfCTA), melalui kerja sama industri pertahanan yang akan disepakati, kedua negara memiliki kesempatan untuk melakukan produksi bersama produk-produk PT PINDAD dan produk industri strategis Indonesia lainnya di Zimbabwe untuk memenuhi kebutuhan Zimbabwe dan juga untuk diekspor ke negara-negara di Kawasan Sub Sahara Afrika, terangnya.
Disamping itu pembangunan infrastruktur sosial pasca pandemi COVID-19 di Zimbabwe juga akan dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk bekerjasama membangun fasilitas rumah sakit tentara di Zimbabwe yang nantinya akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum di Zimbabwe.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya Universitas Pertahanan (UNHAN), Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah mulai memberikan beasiswa S2 bagi para perwira dari Zimbabwe, yang menerima apresiasi besar dari pemerintah setempat.
Pada tahun 2020 ini, untuk kedua kalinya UNHAN memberikan beasiswa S2 bagi empat orang perwira dari Zimbabwe National Army dan Zimbabwe Republic Police, untuk tahun ajaran 2020/2022.
“Dengan akan dibentuknya perjanjian kerja sama bidang pertahanan antara Indonesia dengan Zimbabwe tersebut, niscaya kerja sama bidang pelatihan dan pendidikan bidang pertahanan akan terus dapat diperluas,” demikian Sastrawan.