JAKARTA - Lembaga survei New Indonesia Research and Consulting merilis hasil survei terkait elektabilitas calon presiden 2024. Hasilnya, Ganjar Pranowo kokoh di puncak survei dengan tingkat elektabilitas mencapai 24,2 persen.
Di posisi kedua, ada Prabowo Subianto dengan 20,1 persen. Disusul Anies Baswedan dengan 18,3 persen.
“Ganjar makin unggul di posisi tiga besar dalam bursa capres, sedangkan Prabowo dan Anies bersaing ketat,” ujar Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers, Selasa, 17 Januari.
Andreas menjelaskan, tren kenaikan elektabilitas Ganjar menjelang akhir 2022 makin membuka peluang untuk dapat memenangkan tiket pencapresan. Terlebih, pada momentum HUT PDIP ke-50 beberapa waktu lalu, banyak pihak berharap nama Ganjar disebut Megawati sebagai capres.
"Jika tren Ganjar terus membaik, tidak menutup kemungkinan dapat menembus angka psikologis 30 persen,” jelasnya.
“(Tapi) PDIP menjadi faktor signifikan dalam peta pencapresan, mengingat hanya PDIP satu-satunya partai yang berhak mengajukan pasangan capres-cawapres tanpa perlu menggalang koalisi,” imbuhnya.
Sementara, jauh di bawah posisi tiga besar terdapat nama-nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono di posisi keempat dengan 5,0 persen, kelima Ridwan Kamil 4,8 persen, dan keenam Sandiaga Uno 4,2 persen.
“Ketiganya diprediksi akan berebut tiket cawapres di antara koalisi yang mungkin terbentuk,” kata Andreas.
Berikutnya di posisi ketujuh ada Puan Maharani dengan 3,6 persen, kedelapan Erick Thohir 2,8 persen, dan kesembilan Khofifah Indar Parawansa 2,5 persen.
“Puan tengah merangsek ke papan tengah, tapi masih jauh di bawah Ganjar dan nama-nama yang lain,” ungkap Andreas.
Sementara ada sejumlah nama lain juga tengah bersinar, di antaranya mantan Panglima TNI Andika Perkasa yang berhasil menduduki peringkat sepuluh dengan 1,7 persen dan kesebelas ada Yenny Wahid dengan 1,0 persen.
“Airlangga Hartarto masih stagnan di 1,2 persen, demikian pula dengan Mahfud MD dengan 1,1 persen,” kata Andreas.
Elektabilitas nama-nama lainnya di bawah 1 persen, sedangkan sisanya yang menjawab tidak tahu/tidak jawab 9,1 persen.
Andreas menambahkan, semakin mengerucutnya tiga besar yakni Ganjar, Prabowo dan Anies, membuat peta Pilpres makin menyempit.
"Sehingga nama-nama lain makin sulit muncul,” pungkas Andreas.
Survei New Indonesia Research and Consulting dilakukan pada 5-10 Januari 2023 melalui wawancara terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi Indonesia.
Metode survei menggunakan multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.