Berkali-kali Malaysia Hina Identitas Bangsa Indonesia
Ilustrasi foto (Sumber: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan otoritas Malaysia telah berkoordinasi menindaklanjuti hinaan lagu Indonesia Raya yang diduga dilakukan oleh seorang warganet Malaysia. Belum ada titik terang. Namun sejarah mencatat berkali-kali Malaysia melakukan penghinaan terhadap identitas bangsa Indonesia.

Di tahun 2017, Malaysia sempat memancing kemarahan rakyat Indonesia. Otoritas Negeri Jiran kala itu menampilkan bendera Indonesia terbalik di dalam buku panduan SEA Games 2017. Kala itu Malaysia menjadi tuan rumah.

Bendera Indonesia saat itu terpampang di halaman 80 buku panduan. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi yang saat itu menjabat menyampaikan protes. 

Selanjutnya, jelang gelaran Piala AFF U-16 2018, Malaysia kembali menghina Indonesia. Kali ini pesepak bola tim nasional Malaysia U-16, Amirul Ashrafiq Hanifah memasang bendera Indonesia terbalik. Sikap tak hormat itu ia unggah lewat Instagram Story akun pribadinya.

Di tahun yang sama, atlet Malaysia lain juga melancarkan hinaan pada Indonesia. Kali ini atlet bela diri, Luqman Hakim yang mengunggah bendera Indonesia secara terbalik di akun Instagram pribadinya.

Unggahan foto Luqman menunjukkan bendera Malaysia di atas kepala para kontingen Negeri Jiran. Di foto itu juga ia menaruh bendera Indonesia secara terbalik di atas foto para atlet Tanah Air.

Luqman meminta maaf setelah mendapat banyak protes dari warganet. "Saya mohon maaf atas kesalahan saya. Sumpah saya tak berniat untuk membalikkan bendera," kata Luqman lewat akun Instagramnya.

Hinaan terhadap Indonesia juga datang dari kalangan taipan Malaysia. Tahun lalu, pemilik perusahaan taksi Big Blue, Datuk Shamsubahrin Ismail menyebut masyarakat Indonesia miskin.

Mulanya Shamsubahrin menolak kehadiran ojek daring Gojek di Negeri Jiran. Ia beralasan penolakan itu lantaran penduduk muda Malaysia adalah negara kaya, tak seperti Indonesia yang lebih miskin.

Pernyataan ini dianggap merendahkan profesi mitra pengemudi dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. "Ini negara miskin. Kita negara kaya. Kalau Indonesia anak muda bagus, dia tak keluar, keluar negara untuk cari kerja. Gojek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta," kata Shamsubahrin dalam rekaman video yang viral.

Setelah dikecam, Shamsubahrin meminta maaf atas pernyataannya itu. "Saya minta maaf atas pernyataan saya, menyebut orang Indonesia miskin," kata dia. "Indonesia ada di hati saya, rakyat Indonesia ada di hati saya."