Bagikan:

BUTON - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengatakan nelayan hilang akibat perahu yang digunakan saat melaut di sekitar perairan Boneatiro Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, diterjang angin kencang ditemukan selamat.

Koordinator Pos SAR Baubau Susandy mengatakan korban bernama Muhammad Rafli (23) ditemukan oleh nelayan lain yang sedang menjaring ikan.

"Pada Rabu sekitar pukul 21.25 Wita kami menerima informasi dari Bhabinkamtibmas Boneatiro yang melaporkan bahwa pada pukul 21.15 Wita seorang nelayan yang sedang menjaring ikan menemukan korban," katanya lewat melalui keterangan tertulis yang diterima di Kendari, Antara, Kamis, 12 Januari. 

Susandy menyebut korban ditemukan dalam kondisi terbaring lemas di Karang Tanjung Kapontori (Tanjung Komponea) sekitar 1 kilometer arah barat daya dari lokasi penemuan perahu milik korban.

Korban selanjutnya dievakuasi menuju rumah korban di Desa Boneatiro, Kabupaten Buton. Rafli yang dalam kondisi lemas lalu mendapatkan penanganan medis oleh petugas dari Puskesmas Barangka.

Korban sebelumnya dilaporkan keluar melaut sejak Selasa sekitar pukul 11.30 Wita sekitar 1 mil laut dari Desa Boneatiro ke arah Tanjung Kamponea untuk mencari ikan dengan menggunakan perahu panjang.

Namun nahas, sekitar pukul 12.00 Wita terjadi angin kencang di sekitar perairan tersebut dan pada pukul 13.00 Wita setelah angin kencang terjadi perahu milik korban ditemukan oleh nelayan di sekitar Tanjung Kamponea.

Nelayan tersebut lalu melaporkan kepada pihak keluarga korban. Pencarian telah dilakukan namun dengan hasil nihil. Sehingga kejadian itu dilaporkan ke Basarnas Kendari oleh Kepala Desa Boneatiro, Masrianto.

Basarnas yang menerima laporan tersebut lalu memberangkatkan tim penyelamat dari Pos SAR Baubau untuk melakukan operasi pencarian terhadap korban.

Pencarian korban juga melibatkan tim penyelamat dari Pos SAR Baubau, Polsek Kapontori, Babinsa Kapontori, Bhabinkamtibmas Boneatiro, PMI Baubau masyarakat sekitar dan keluarga korban.

"Dengan ditemukan korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur yang terlibat di kembalikan ke kesatuannya masing-masing," kata Susandy.