SEMARANG - Banjir yang sempat melanda Semarang akibat hujan deras pada Jumat, 6 Januari, kini mulai surut. Saat ini, petugas gabungan tengah bergotong royong membersihkan lumpur dan kotoran yang tersisa dampak banjir.
Sub Koordinator Operasi Pemeliharaan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Hisyam Ashari di Semarang, Sabtu, mengatakan pembersihan menggunakan bantuan truk tangki air untuk menyemprot lumpur yang mengendap di rumah warga usai banjir.
Selain pembersihan kawasan dari sisa banjir, Pemkot Semarang bersama pemangku kepentingan terkait juga melakukan perbaikan terhadap tanggul Sungai Babon yang jebol dan kemudian memicu banjir.
Pemkot Semarang mencatat terdapat tanggul jebol di Sungai Babon dengan tinggi 1,4 meter sepanjang 20 meter.
"Tanggul darurat menggunakan karung pasir, bersama dengan TNI, Polri dan Balai Besar Wilayah Sungai," kata Hisyam, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 7 Januari.
Pembersihan dilakukan di wilayah Perumahan Dinar Indah. Selain itu, pembersihan juga dilakukan titik banjir di wilayah Kecamatan Rowosari.
Petugas gabungan juga membantu pembersihan sebuah rumah di Blok H Perumahan P4A, Kelurahan Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang, yang tertimpa longsor.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Semarang dan sekitarnya pada Jumat, 6 Januari, mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa titik.
Dalam bencana alam tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Adapun korban meninggal dunia yakni dua orang, masing-masing akibat banjir di wilayah Meteseh dan Rowosari, serta satu korban meninggal akibat longsor di Pudakpayung.