JAKARTA - Sebuah pengadilan di Senegal menjatuhi hukuman penjara selama enam bulan kepada dua anggota parlemen pria, setelah melakukan penyerangan terhadap lawan politiknya yang tengah hamil dalam sesi parlemen pada 1 Desember lalu.
Dalam adegan televisi yang kacau yang mengejutkan Senegal, Massata Samb menampar wajah Amy Ndiaye Gniby selama debat anggaran di Majelis Nasional setelah dia mencemooh pernyataannya yang mengkritiknya, dilansir dari Al Jazeera 3 Januari.
Gniby menanggapi dengan melempar kursi ke Samb dan kemudian didorong ke tanah oleh anggota parlemen lainnya, kemudian perutnya ditendang oleh Amadou Niang.
Dalam keputusan Hari Senin, pengadilan Dakar juga memerintahkan Niang dan Samb dari Partai oposisi untuk Persatuan dan Reli (PUR), untuk membayar 8.144 dolar AS (Rp126 juta) sebagai kompensasi kepada Gniby dari koalisi Benno Bokk Yakaar yang berkuasa.
Bentrokan antar anggota parlemen tersebut memperburuk ketegangan politik di Senegal, yang berkobar ketika partai yang berkuasa kehilangan mayoritasnya dalam pemilihan legislatif Bulan Juli.
BACA JUGA:
Kekalahan itu secara luas dipandang sebagai teguran terhadap Presiden Macky Sall, di tengah ketidakpastian apakah dia akan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga pada tahun 2024, sebuah langkah yang menurut pihak oposisi akan melanggar batas masa jabatan dan janji sebelumnya.