Okupansi Hotel di Madiun Mencapai 90 Persen Jelang Pergantian Tahun Menuju 2023
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Madiun Maidi menyatakan bahwa tingkat hunian kamar atau okupansi pada hotel-hotel yang ada di wilayah tersebut mengalami kenaikan signifikan jelang libur pergantian akhir Tahun 2022 menuju Tahun Baru 2023 yang mencapai 90 persen.

"Ini luar biasa kunjungannya. Kota Madiun jadi merambat lalulintasnya dan alhamdulillah semua hotel penuh," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, dikutip dari Antara, Sabtu 31 Desember.

Ia menilai pembangunan masif yang dilakukan Pemkot Madiun dalam mengembangkan konsep "urban tourism" atau wisata kota di wilayah setempat telah berimbas pada naiknya kunjungan wisata di Kota Madiun, yang tentu saja juga berdampak pada tingkat hunian hotel.

Seperti diketahui Pemkot Madiun telah membangun kawasan "Pahlawan Street Center" (PSC) dengan Taman Sumber Wangi dan Taman Sumber Umis yang terdapat miniatur Patung Singa Merlion, Ka'bah Mekah, dan miniatur Menara Eiffel.

Terbaru, Pemkot Madiun baru saja meresmikan tempat wisata kuliner bernuansa kereta api yang diberi nama "Bogowonto Culinary Center" (BCC). BCC tersebut dikembangkan di kawasan bekas rel kereta api (KA) relasi Madiun-Ponorogo yang telah lama tidak beroperasi.

Lokasi wisata kuliner itu digadang-gadang menjadi tempat jujukan baru saat wisatawan berada di Kota Pendekar, julukan Kota Madiun.

General Manager Aston Madiun Hotel and Conference Center Mira Kiranasasi mengatakan tingkat hunian kamar di Aston pada masa liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 mencapai 90 persen.

"Sejumlah kamar telah dipesan pada beberapa hari sebelum malam natal. Mereka yang pesan adalah para wisatawan asal luar daerah yang ingin menikmati liburan natal dan pergantian tahun baru di Kota Madiun," kata Mira Kiranasasi.

Menurut dia, tingginya okupansi hotel tersebut merupakan dampak positif dari pembangunan sejumlah lokasi wisata buatan yang ada di Kota Madiun.

Ia menilai peningkatan okupansi kamar hotel tersebut sudah sama dengan kondisi sebelum pandemi COVID-19. Bahkan ada kecenderungan lebih tinggi dibandingkan dengan libur natal dan tahun baru sebelum pandemi.

"Sangat diakui, adanya perubahan di Kota Madiun cukup menarik minat warga luar kota untuk melewatkan liburan di wilayah Kota Madiun. Hal itu ikut menggerakkan sektor ekonomi dan wisata di Kota Madiun," tambahnya.

Menyikapi naiknya pemesanan kamar tersebut, lanjutnya, pihak hotel telah melakukan persiapan lebih dari sebelumnya. Mulai dari penyediaan kamar yang bersih dan nyaman, serta pelayanan hotel yang ramah dan hangat.

Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Madiun, saat ini ada 28 anggota PHRI di kota setempat. Rinciannya, ada 22 hotel, baik berbintang maupun non-bintang, serta enam restoran.