Bagikan:

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) membangun belasan rumah korban kebakaran di Jalan Kedondong Kidul II, Kelurahan Tegalsari, Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya, mengatakan selain rumah, juga dibangunkan jamban, pemberian modal usaha, hingga memberikan biaya kos sementara kepada 15 keluarga yang terdampak kebakaran.

"Melalui bantuan yang diserahkan kepada para korban kebakaran, tidak lepas dari peran aparatur sipil negara (ASN) di Pemkot Surabaya. Sebab, para ASN yang telah menyalurkan zakatnya kepada Baznas Surabaya segera dimanfaatkan untuk membantu masyarakat di Kota Pahlawan," kata Eri.

Saat menyerahkan bantuan dan mengunjungi para korban kebakaran pada Jumat, 30 Desember, Wali Kota Eri tidak menyangka bahwa gotong-royong dan guyub rukun warga Jalan Kedondong Kidul II sangat besar.

Menurut dia, Ketua RT setempat turut menggalang donasi untuk membantu pemilik lahan yang dijadikan kos-kosan. Untuk itu, Cak Eri panggilan lekat Eri Cahyadi meminta pemilik lahan tidak menaikkan harga sewa, karena telah mendapat bantuan dalam proses pembangunan kosan miliknya.

Dia mengatakan warga sekitar yang melakukan pengerjaan pembangunan, karena ketika ada donasi, yang mengerjakan adalah warga. "Kebetulan warga di sini ada yang (berprofesi) tukang dan kuli (pekerja kasar)," kata dia.

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya Moch Hamzah mengatakan usai bencana kebakaran tersebut, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya langsung melakukan pendataan korban kebakaran dan mengajukan kepada Baznas.

Bantuan yang diberikan, di antaranya pembangunan empat rumah senilai Rp30 juta per unit, dua jamban, pemberian biaya kos sementara kepada 15 KK, modal usaha kepada 10 orang senilai Rp2 juta per orang, dan modal kerja berupa rombong untuk enam orang terdampak.

Menurut dia, ada empat rumah milik pribadi yang diperbaiki, masing-masing rumah senilai Rp30 juta. Kemudian, ada 15 keluarga (KK) yang diungsikan sementara dan disewakan kos selama satu bulan sambil memperbaiki rumah mereka (donasi) membangun tempat kos yang baru.

"Sambil berjalan juga, istrinya kami berikan modal usaha, kurang lebih 14 orang yang kami berikan modal usaha," kata Hamzah.

Selain memberikan modal usaha, kata dia, pihaknya juga memberikan modal alat kerja berupa peralatan pekerja keras. Hal itu juga diberikan pada penghuni kosan yang menjadi korban kebakaran.

"Pemilik lahan yang kontrakan ini penghuninya 12 KK, itu semua kita bantu modal usaha, karena semua terbakar habis," ujar dia.

Direktur Utama PDAM Surya Sembada Arief Wisnu mengatakan bentuk kerja sama dalam pemberian bantuan ini dilakukan bersama Baznas Kota Surabaya.

"Bentuk kerja samanya itu 50:50 persen. Dari PDAM separuh dan dari Baznas separuh (digabungkan)," kata Wisnu.