Uni Eropa Desak Peningkatan Pemeriksaan untuk Mengantisipasi Varian Baru COVID-19 saat China Diterjang Gelombang Infeksi
Ilustrasi Uni Eropa. (Wikimedia Commons/Thijs ter Haar)

Bagikan:

JAKARTA - Uni Eropa harus mempertimbangkan untuk segera meningkatkan pengurutan genom infeksi COVID-19 dan pemantauan air limbah, termasuk dari bandara, untuk mendeteksi varian baru mengingat lonjakan virus di China, kata kepala kesehatan blok tersebut.

Dalam sepucuk surat kepada menteri kesehatan dari 27 anggota Uni Eropa, Stella Kyriakides mengatakan blok tersebut harus "sangat waspada" karena China mencabut pembatasan perjalanan pada 8 Januari, sementara data epidemiologis dan pengujian yang dapat diandalkan untuk mengenai cukup langka.

Kyriakides menyarankan para menteri dalam surat itu, yang ditinjau oleh Reuters, untuk menilai praktik mereka saat ini tentang pengurutan genom virus corona "sebagai langkah segera".

Jika pengurutan telah diperkecil, negara mungkin ingin mempertimbangkan untuk menskalakannya kembali, tulisnya, menambahkan bahwa penting untuk melanjutkan atau memulai pengawasan air limbah, termasuk limbah dari bandara utama, melansir Reuters 30 Desember.

Jika varian baru muncul, blok tersebut perlu mendeteksinya lebih awal agar dapat bereaksi dengan cepat, tulis komisaris tersebut.

Surat komisaris, tertanggal 29 Desember, mengikuti pertemuan online lebih dari 100 perwakilan dari anggota Uni Eropa, badan kesehatan Uni Eropa dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membahas cara menangani wabah di China.

Pakar kesehatan diperkirakan akan mengadakan pertemuan tanggapan krisis minggu depan, menurut sumber Uni Eropa.

Sebelumnya, Italia telah mendesak seluruh Uni Eropa untuk mengikuti jejaknya dan menguji para pelancong dari China. Tetapi, sebagian besar anggota Uni Eropa mengatakan mereka tidak perlu melakukannya.

Kyriakides mengatakan, beberapa anggota Uni Eropa telah mengusulkan langkah-langkah seperti pengujian acak terhadap para pelancong.

Spanyol mengatakan pada Hari Jumat akan bergabung dengan negara lain yang menetapkan pembatasan baru, dengan mewajibkan pelancong dari China untuk melakukan tes negatif atau menunjukkan mereka telah divaksinasi penuh.

Terpisah, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan saat ini tidak merekomendasikan tindakan terhadap pelancong dari China.

Dikatakan varian yang beredar di China sudah ada di Uni Eropa, dengan warga negara Uni Eropa memiliki tingkat vaksinasi yang relatif tinggi dan potensi infeksi impor rendah dibandingkan dengan jumlah infeksi harian di Uni Eropa, dengan sistem perawatan kesehatan yang saat ini sedang mengatasinya.