Bagikan:

TANGERANG – Tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan wanita bertato di Tangerang. RSH (inisial) WNA asal Sri Lanka yang menjadi pelaku tunggal dalam kasus ini mengaku bahwa sebelum membunuh Elis Sugiarti (49), dirinya mempelajari tehnik menghabisi nyawa manusia lewat internet.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, RSH mempelajari ilmu pembunuhan dari situs internet sejak Minggu, 4 Desember.

“Dimana pada saat dia browsing internet, disitu ia mempelajari cara menjerat orang sampai mati,” kata Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho kepada wartawan Jumat, 30 Desember.

Pelaku, lanjut Zain, mengetahui berapa lama mayat akan bertahan di dalam air hingga penyelesaian akhir, usai membunuh calon korbannya..

“Kemudian dia juga mempelajari bagaimana melenyapkan mayat, khususnya berapa lama tubuh manusia bisa bertahan di dalam air. Setelah dia mempelajari, barulah dia melakukan pembunuhan tersebut, termasuk cara membuang korban,” urai Zain.

Setelah mengetahui itu, pelaku menemui korban di Grand Pinang Senayan, Pondok Aren, Tangerang Selatan. RSH berjanjian dengan korban dengan iming-iming ingin membeli rumahnya.

“Pembunuhan dilakukan kurang lebih pukul 11.00 - 14.00. Kemudian setelah korban dibunuh, dibungkus, kemudian dimasukan ke dalam mobil. Dibungkus diiket semua, dimasukan ke dalam mobil,” ucapnya.

Lebih lanjut, Zain menyebutkan bila pelaku membawa Elis dengan menggunakan mobil korban jenis HRV dengan nomor polisi B 1012 DFQ. Kemudian pelaku membuang korban di Jembatan Cisauk dimana airnya mengalir ke Sungai Cisadane.

“Kemudian dia keliling bandara membawa korban untuk menghilangkan jejak. Kemudian mobil diparkir di BTC, kalau gak salah pukul 16.00. Di jembatan Cisauk tersebut untuk membuang mayat korban yang sudah ada di dalam mobil,” ucapnya.

Polisi menyimpulkan bila RSH merupakan pelaku tunggal dalam aksi pembunuhan berencana wanita bertato kupu-kupu tersebut.

“Kita pastikan pelaku pembunuhan adalah RSH,” tutupnya.