BANTEN - Lahan sawah yang ditanami padi seluas 40 hektare di Desa Idaman, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, dipastikan gagal panen. Banjir merendam sawah belum surut hingga empat hari terakhir.
"Kami berharap petani yang gagal panen itu dapat bantuan dari Kementerian Pertanian untuk mengurangi beban ekonomi usaha tani," kata Kepala Desa Idaman, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Ilman saat dihubungi, Jumat 30 Desember, disitat Antara.
Semestinya petani di Padeglang awal Januari 2023 memasuki musim panen raya dari luas lahan sawah baku 400 hektare. Namun, 40 hektare di antaranya dipastikan gagal panen.
Menurut Ilman, kerugian akibat gagal panen itu diperkirakan mencapai Rp1,2 miliar.
"Saya meyakini bahwa tanaman padi terendam banjir lebih dari empat hari kondisi batang, gabah dan daun buruk," katanya.
Ilman menuturkan, biasanya petani menghasilkan produksi rata-rata enam ton per hektare gabah basah.
Jika dijual gabah basah ke tingkat penampung Rp5.000 per kilogram sehingga total menjadi Rp30 juta/hektare.
Jadi, kata dia,dari 40 hektare itu jika pendapatan petani Rp30 juta per hektare maka diakumulasikan kerugian Rp1,2 miliar.
"Kami berharap petani dapat bantuan benih agar kembali bisa melakukan gerakan tanam pada Januari tahun depan," kata Ilman.
BACA JUGA:
Ia juga mengatakan, akibat banjir tersebut roda perekonomian masyarakat setempat terpuruk karena hingga kini Desa Idaman terisolir.
Selain itu tanaman sayuran, palawija dan buah- buahan mati dan gagal panen, padahal, kata dia, tanaman itu menjadi andalan ekonomi masyarakat.