Bagikan:

JAKARTA - Proses evakuasi tiga orang anak buah kapal (ABK) Kapal MV Mehad 2 bernama Nuasiasin (44), Riki Ardian (24) dan Marianto (46) berlangsung dramatis. Setelah nahkoda MV Mehad 2 bernama Nusiasin melaporkan ke Kantor SAR Pangkalpinang, proses evakuasi pun mulai dilakukan.

"Senin malam, 26 Desember sekitar pukul 19.32 WIB, KN SAR Karna melakukan komunikasi dengan ABK MV Mehad 2. Kami minta ABK kapal untuk menyalakan lampu yang berada di atas kapal," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa saat dikonfirmasi VOI, Selasa, 27 Desember.

Selanjutnya, para ABK kapal menyalakan lampu kapal dengan menggunakan genset darurat.

"Lampu kapal berhasil menyala dengan estimasi menyala hanya 20 menit," ujarnya.

Penyalaan lampu dimaksudkan agar memudahkan proses pencarian objek kapal ketika malam hari di perairan laut.

"Tim rescue Kantor SAR Pangkalpinang berhasil menemukan target kapal dengan kondisi hanyut sejauh 2 NM kearah tenggara LKP," katanya.

Kapal tersenut berjenis suction dredger dengan warna putih biru. Penyebab kapal dievakuasi karena mengalami mati mesin dan kehabisan BBM serta logistik. Kapal berada pada posisi koordinat 1°58'1.93"S 106°15'20.26"T.

"Kapal berjarak 14 NM dari kantor SAR Pangkalpinang," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, kapal MV Mehad 2 berisi tiga orang anak buah kapal (ABK) mengalami kecelakaan kerusakan mesin di tengah perairan pantai Rebo, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka. Kejadian itu terjadi sejak Senin kemarin, 26 Desember.