PKS Minta Jokowi Cari Menteri yang Bisa Segera Kerja
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera (DOK.VOI/Wardhany Tsa Tsia)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan merombak atau mereshuffle sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju. 

Menanggapi perombakan ini, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Jokowi mengumumkan nama-nama menteri barunya termasuk kesiapan calon menteri tersebut untuk langsung bekerja.

Meski mencari menteri adalah hak prerogatif Presiden Jokowi, namun menurut Mardani mencari menteri yang bisa langsung bekerja di lapangan sangat diperlukan saat ini. Apalagi, situasi masyarakat saat ini sedang sulit akibat adanya pandemi COVID-19.

"Rakyat sedang susah, cari (menteri, red) yang bisa segera bekerja," kata Mardani kepada wartawan, Selasa, 22 Desember.

Selain bisa langsung bekerja, anggota DPR ini meminta agar Presiden Jokowi bisa memperhatikan rekam jejak para calon pembantunya yang akan dilantik dalam waktu dekat ini. Apalagi, baru-baru ini, wajah Kabinet Indonesia Maju harus tercoreng karena ada dua menteri yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara yang terjerat kasus korupsi dalam waktu yang berdekatan.

"Pastikan (yang terpilih, red) kompeten dan tidak korupsi," ungkapnya.

Bahkan jika diperlukan, Mardani mengatakan Jokowi bisa saja menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengecek rekam jejak calon menteri yang diincarnya. "Jadi cari yang bisa segera bekerja, bersih, serta jujur," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, kepastian pelaksanaan reshuffle ini makin terang setelah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyebut sosok baru yang akan duduk di kursi menteri akan diperkenalkan ke publik pada Selasa, 22 Desember. Namun, jadwal pastinya menunggu waktu dari Presiden Jokowi.

"Tentunya akan diperkenalkan kepada publik oleh bapak presiden, yang waktunya menyesuaikan waktu bapak presiden, bisa pagi atau siang,” kata Heru kepada wartawan.

Sementara terkait jumlah menteri yang direshuffle, Ketua DPP Partai Keadilan Bangsa (PKB) Faisol Riza mengatakan setidaknya ada enam menteri. Namun, dia tak memaparkan menteri apa saja yang akan dirombak oleh Jokowi.

"Saya dengar bakal ada enam posisi yang kena tapi bisa jadi lebih," kata Faisol kepada wartawan, Senin, 21 Desember.

Tak hanya itu, Ketua Komisi VI DPR ini juga menyebut akan terjadi perubahan di pos wakil menteri berupa penambahan jumlah. 

Hanya saja, berdasarkan bocoran yang diterimanya, Jokowi akan mengisi kabinetnya itu dengan anak muda. "(Kabinet, red) bakal diisi oleh anak-anak muda biar kabinet makin dinamis," ungkapnya.