JAKARTA - Kapal penumpang di Pulau Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah tidak bisa beroperasi sesuai jadwal menyusul tingginya ombak atau gelombang laut. Akibatnya, sebanyak 305 wisatawan dari berbagai daerah di Tanah Air tertahan.
Menurut Camat Karimunjawa Muslikin di Jepara,m menjellaskan sebanyak 305 wisatawan yang tertahan itu tiba di Karimunjawa pada Rabu, 12 Desember.
Sementara cuaca buruk, kata dia, mulai terjadi pada Kamis, 22 Desember karena perjalanan kapal penumpang yang biasanya melayani penyeberangan dari Pelabuhan Jepara ke Karimunjawa dan kembali lagi ke Jepara tertunda karena cuaca tidak mendukung.
Untuk jadwal kepulangan masing-masing wisatawan, kata dia, berbeda-beda, sehingga bisa saja ada yang sudah tiga hari menunggu kepulangan.
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada wisatawan, pemerintah melakukan pendataan untuk memastikan ada tidaknya wisatawan yang kehabisan bekal.
"Kami juga mendirikan posko pengaduan di Kantor Kecamatan Karimunjawa, siapa tahu ada yang hendak menyampaikan keluhannya," ujarnya.
Biro perjalanan wisata, kata dia, juga sudah melakukan antisipasi terkait cuaca di laut setiap bulan Desember merupakan musim barat yang ditandai dengan gelombang laut tinggi.
Kalaupun ada yang nekad melayani perjalanan wisata ke Karimunjawa saat musim barat maka dianggap sebagai keteledoran mereka.
"Kami juga masih mendata para wisatawan. Untuk sementara mereka hanya menginginkan bisa segera pulang karena ada yang harus kembali bekerja," ujarnya.
Sementara wisatawan yang kehabisan bekal, kata dia, untuk sementara belum ada laporan karena pendataan juga masih berjalan.
JAKARTA - Kapal penumpang di Pulau Karimunjawa Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara, Jawa Tengah tidak bisa beroperasi sesuai jadwal menyusul tingginya ombak atau gelombang laut. Akibatnya, sebanyak 305 wisatawan dari berbagai daerah di Tanah Air tertahan.
Menurut Camat Karimunjawa Muslikin di Jepara, Minggu, sebanyak 305 wisatawan yang tertahan itu tiba di Karimunjawa pada Rabu, 12 Desember.
Sementara cuaca buruk, kata dia, mulai terjadi pada Kamis, 22 Desember karena perjalanan kapal penumpang yang biasanya melayani penyeberangan dari Pelabuhan Jepara ke Karimunjawa dan kembali lagi ke Jepara tertunda karena cuaca tidak mendukung.
Untuk jadwal kepulangan masing-masing wisatawan, kata dia, berbeda-beda, sehingga bisa saja ada yang sudah tiga hari menunggu kepulangan.
Dalam rangka memberikan pelayanan kepada wisatawan, pemerintah melakukan pendataan untuk memastikan ada tidaknya wisatawan yang kehabisan bekal.
"Kami juga mendirikan posko pengaduan di Kantor Kecamatan Karimunjawa, siapa tahu ada yang hendak menyampaikan keluhannya," ujarnya.
BACA JUGA:
Biro perjalanan wisata, kata dia, juga sudah melakukan antisipasi terkait cuaca di laut setiap bulan Desember merupakan musim barat yang ditandai dengan gelombang laut tinggi.
Kalaupun ada yang nekad melayani perjalanan wisata ke Karimunjawa saat musim barat maka dianggap sebagai keteledoran mereka.
"Kami juga masih mendata para wisatawan. Untuk sementara mereka hanya menginginkan bisa segera pulang karena ada yang harus kembali bekerja," ujarnya.
Sementara wisatawan yang kehabisan bekal, kata dia, untuk sementara belum ada laporan karena pendataan juga masih berjalan.