Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa adanya Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi bisa mengurangi volume banjir Jakarta hingga 30,6 persen. Pengurangan banjir ini khususnya yang bersumber dari aliran hulu ke hilir.

Hal ini Jokowi sampaikan saat meresmikan dua bendungan kering yang telah terbangun di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Dua bendungan ini adalah bendungan kering Ciawi dan Sukamahi. Kita harapkan bisa mengurangi banjir yang ada di Jakarta kurang lebih 30,6 persen," kata Jokowi di Bogor, Jumat, 23 Desember.

Jokowi pun meminta kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menggencarkan program pengendalian banjir lainnya, yakni pembangunan sodetan, normalisasi Sungai Ciliwung, dan tanggul laut raksasa Jakarta atau giant sea wall.

Ketiga program ini sejatinya telah direncanakan sejak lama. Namun, prosesnya mandek selama beberapa tahun. Kini, Heru berupaya untuk mempercepat kelanjutan pembangunan ketiga program tersebut.

"Kalau normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta dilakukan, akan sangat konsistensi. itu yang saya sampikan ke Gubernur DKI agar benar-benar terus dilakukan," ujar Jokowi.

Sementara pada pembangunan Sodetan Ciliwung atau gorong-gorong raksasa dari Bidara Cina ke Banjir Kanal Timur (BKT), Jokowi berharap pengerjaannya bisa selesai pada bulan Maret 2023.

"Kemudian urusan air laut yang masuk ke darat, untuk sementara saya kira tanggul laut sudah dikerjakan. Tetapi, dalam jangka panjang memang giant sea wall itu harus juga segera dikalkulasi dan segera dimulai," tuturnya.

Sebagai informasi, Bendungan Sukamahi dibangun di atas 5,23 hektare lahan dan ditargetkan dapat mereduksi air 15,47 meter kubik per detik. Bangunan dam yang dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya dan Basuki KSO tersebut menelan biaya Rp 464,93 miliar. Bendungan itu mereduksi air dari beberapa anak sungai yang mengalir ke Ciliwung, seperti sungai Sukabirus.

Sementara itu, Bendungan Ciawi memiliki luas genangan hingga 39,40 hektare dan mampu menampung volume air hingga 6,05 juta meter kubik. Bendungan itu dapat mereduksi air Sungai Ciliwung sebelum sampai ke Jakarta dengan kapasitas 111,75 meter kubik per detik. Pembangunan Bendungan Ciawi menelan biaya Rp798,70 miliar dan dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya dan PT. Sacna.

Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)