Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria menyebut peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di Ibu Kota belakangan disebabkan oleh keterlambatan pengiriman data hingga terjadi akumulasi data selama beberapa hari.

"Kemudian terkait dengan COVID-19 ada peningkatan itu merupakan akumulasi dari swab test sebelumnya dari rumah sakit BUMN ya. Jadi memang sering ada keterlambatan pemasukan data," ucap Riza kepada wartawan, Minggu, 20 Desember.

Dengan data akumulasi itulah angka penularan COVID-19 di Jakarta seolah terus meningkat. Terlebih kondisi seperti itu menyebabkan kekhwatiran di masyarakat.

"Bukan merupakan hasil dari pada hari kemarin tapi dari hari-hari sebelumnya," kata Riza.

Berdasar data Kemenkes per 20 Desember, Provinsi DKI Jakarta menjadi posisi pertama dalam kasus positif terbanyak. Setidaknya, 1.592 kasus positif ditemukan DKI Jakarta, meski untuk kasus sembuh terbanyak juga ditempati DKI Jakarta dengan 1.878 kasus.

Sementara untuk penambahan kasus positif secara nasional sebanyak 6.982 kasus. Kemudian, untuk kasus sembuh sebanyak 5.551.