Tak Hanya Sakit Hati, Sopir Pribadi yang Bunuh Majikannya di Sunter Juga Terlilit Utang Usai Gelar Hajat Sunatan Anak
Ilustrasi Pixabay

Bagikan:

JAKARTA – Aksi pembunuhan wanita lanjut usia (lansia) inisial M (76) yang dilakukan sopir pribadi di perumahan mewah Sunter Jakarta Utara dilatarbelakangi rasa dendam pelaku yang merasa sakit hati karena sering dimaki di depan umum. Namun ada hal lain yang mendorong pelaku untuk berbuat demikian.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol M Yamin saat dihubungi mengatakan, faktor lain yang mendorong pelaku membunuh majikannya adalah utang. Pelaku berinisial H (36) punya utang pascasunatan anaknya.

"Sedang ada utang yang harus dibayar karena baru selesai acara sunatan anaknya," terang Kompol Yamin, Kamis, 15 Desember.

Kata Yamin, hajat sunatan anak yang digelar beberapa waktu lalu membuat dirinya berutang kepada orang lain, dan jumlahnya cukup besar. Namun Yamin tidak merinci jumlah utang yang dimiliki pelaku.

"(Utang) ke orang lain. Gak banyak (tidak lebih dari Rp100 juta)," ucapnya.

Kematian M mengejutkan pihak keluarga korban. Bagaimana tidak, H diketahui baru 2 bulan bekerja di rumah M sebagai sopir pribadi. Namun tidak disangka ia akan berbuat demikian.

Peristiwa itu terjadi Rabu, 14 Desember, sekitar pukul 16.00 WIB, di perumahan mewah Inti Griya Sentosa, Sunter, Jakarta Utara.

Sedikit mengulang, sebelumnya H diminta mengantarkan M pulang ke rumah. Tiba di rumah, H membekap korban. M melakukan perlawanan dan membuat 2 giginya patah. Korban pun akhirnya tewas dicekik.

Adik korban, yakni R, saat pulang ke rumah merasa curiga melihat kondisi rumah dalam keadaan gelap. Maka ia meminta sopir mengecek ke dalam rumah.

Saat di dalam rumah, pelaku kembali menyerang rekan seprofesinya. Kekacauan pun terjadi di dalam rumah tersebut. R, adik M turut dianiaya oleh pelaku.

Hingga akhirnya petugas kepolisian berhasil dihubungi, akhirnya pelaku berhasil ditangkap di dalam rumah. H saat itu bersembunyi di dalam loteng rumah.

Kompol M Yamin kembali mengatakan, selain sakit hati kepada korban, pelaku juga berupaya ingin merebut harta korban.

“Sakit hati dan ada unsur ingin menguasai harta korban.” ungkap Kapolsek.

Setelah dievakuasi, korban M dibawa ke RS Keramat Jati untuk diperiksa. Sedangkan adik korban, R, mendapat penanganan medis di rumah sakit. Kasusnya ditangani Polsek Tanjung Priok, Jakarta Utara.