Realisasi Serapan Anggaran 2022 Pemkab Bulungan Kaltara Masih Rendah
FOTO ISTIMEWA

Bagikan:

TANJUNG SELOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan menggelar rapat koordinasi pembangunan daerah terkait Realisasi anggaran 2022 di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam rapat yang dipimpin wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala terungkap realisasi atau serapan anggaran hingga November masih rendah. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Bulungan, Iwan Sugianta mengatakan, saat ini ada beberapa kegiatan yang masih sulit untuk diselesaikan.

Hal itu berdasarkan laporan yang disampaikan seluruh OPD di lingkungan Pemkab Bulungan.

"Secara umum kita sudah mencapai target, untuk realisasi fisik pada November sudah mencapai 86,13 persen. Sedangkan keuangan mencapai 72,62 persen," kata Iwan Sugianta, Rabu, 14 Desember.

Namun realisasi keuangan, lanjut Iwan, tidak bisa mengikuti fisik. "Iya, itu memang mekanisme di dalam proses pencairan," ujarnya

Ada juga sisa kegiatan yang tidak dicairkan. Karena itu, realisasi kuangan tidak bisa seimbang dengan fisik. 

"Berdasarkan laporan, sejauh ini masih ada beberapa capaian kegiatan di setiap OPD yang masih rendah. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Bulungan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan," jelasnya.

Namun, rendahnya capaian tiga OPD ini tidak bisa dipungkiri. Sebab, dana dan kegiatan yang ada di tiga OPD itu cukup besar sehingga membutuhkan waktu untuk proses penyelesaian pekerjaan fisik.

"Kita terus mendorong untuk percepatan. Terkait realisasi fisik di rumah sakit juga masih rendah," tegasnya.

Karenanya perlu ada upaya untuk meningkatkan realisasi fisik dengan memperpanjang masa kerja 50 hari. Artinya, kedepan akan ada pekerjaan yang dilakukan hingga Januari mendatang.

"Tetapi, pasti ada sanksi kepada penyedia jasa. Secara keseluruhan, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan IGD RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor sebesar Rp 7 miliar. Hingga saat ini, untuk kegiatan fisik baru mencapai 67 persen," tegasnya.

Anggaran pembangunan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) akan menjadi catatan. Diharapkan progresnya bisa terus meningkat.

"Kita berharap ada upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan capaian realisasi fisik tersebut," pungkasnya.