JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai titik temu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ada pada sosok Ganjar Pranowo. Mayoritas partai anggota KIB diketahui mendukung Gubernur Jawa Tengah itu maju sebagai Capres 2024.
"Ketika PPP mengusung nama-nama capres, salah satu yang masuk adalah Ganjar Pranowo. Ini menjadi satu titik temu untuk semua, karena Ganjar direstui oleh mitra KIB. Sementara nama Airlangga Hartarto tetap berada dalam urutan teratas dari kandidat pendamping yang akan diusung oleh KIB,” ujar Dedi, Selasa, 13 Desember.
Dedi mengatakan, wacana memasangkan Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto memang sudah terdengar cukup lama, karena keduanya pun dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, saat ini KIB tinggal menunggu langkah PDI Perjuangan (PDIP) apakah merapat atau merelakan kadernya Ganjar Pranowo.
"Ganjar dalam situasi setahun terakhir dia menunjukkan bahwa dia bukan tipe kader PDIP yang cukup loyal. Dia terbukti banyak melakukan pelanggaran disiplin internal," kata Dedi.
BACA JUGA:
Dedi menilai Ganjar berani mengambil kesempatan jika diusung menjadi Capres 2024. Ketika kesempatan itu datang, Ganjar besar kemungkinan akan hengkang dari PDIP.
"Golkar menyetujui, PAN dan PPP sepakat mengusung Ganjar, dan memang potensi kemenangan cukup tinggi. Saya kira bukan perkara sulit membawa Ganjar keluar dari PDIP,” ujarnya.
"Namun jika KIB akhirnya berkoalisi dengan PDIP, maka PDIP akan bersikap rasional dan tidak memaksakan trah Soekarno yang maju," sambung Dedi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan siapa saja sosok yang mendapat dukungan kader PPP maupun PAN di daerah. Salah satu kandidat terkuat adalah Ganjar Pranowo.
“PAN misalnya Mas Ganjar mulai disebut. Di PPP sudah hampir separuh DPW (Dewan Pimpinan Wilayah di tingkat provinsi) juga menyebut Mas Ganjar. Tapi ada juga yang menyebut Mas Anies,” kata Arsul di Sewon, Bantul, Sabtu 10 Desember.