JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengklarifikasi pernyataannya mengenai Pemilu Serentak 2024 perlu diperhitungkan ulang.
Sebelumnya, politikus senior Golkar itu menilai momentum pesta demokrasi pada 2024 dinilai kurang tepat lantaran Indonesia masih dalam situasi pemulihan akibat pandemi COVID-19.
Bambang Soesatyo alias Bamsoet menegaskan, dirinya tidak pernah melontarkan kalimat penundaan Pemilu 2024.
"Yang minta pemilu ditunda siapa? Saya hanya mengajak berpikir. Masa berpikir saja tidak boleh?," ujar Bamsoet kepada wartawan, Sabtu, 10 Desember.
Mantan Ketua DPR itu beralibi, dirinya hanya membuka ruang diskursus. Namun, kata Bamsoet, bukan berarti dia mengacaukan agenda yang sudah diatur dengan jelas dalam konstitusi Pemilu akan digelar tahun 2024.
Apalagi, kata dia, tahapan pemilu sudah berjalan.
"Konstitusi sudah mengatur dengan jelas bahwa pemilu dilakukan setiap lima tahun, kecuali ada sesuatu hal yang luar biasa sebagai mana diatur dalam konstitusi dan UU," kata Bamsoet.
Diketahui, beragam pihak khususnya dari partai politik mengkritik pernyataan Bamsoet. Bamsoet dinilai tidak bijak sebagai ketua MPR dengan mendorong-dorong penundaan pemilu. Dia pun disarankan untuk menyudahi wacana-wacana tidak produktif.
Sebelumnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pelaksanaan Pemilu serentak di 2024 harus benar-benar diperhitungkan. Sebab menurutnya, momentum pesta demokrasi 2024 kurang tepat karena pemerintah tengah melakukan pemulihan kembali pasca pandemi COVID-19.
Terlebih, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf terbukti mampu menangani dan tanggap cepat dalam menghadapi berbagai tantangan. Ditambah lagi, kata Bamsoet, dalam menangani bencana alam yang akhir-akhir ini menimpa Indonesia.
“Ini jelas harus dihitung betul apakah momentumnya tepat dalam era kita tengah berupaya recovery bersama terhadap situasi ini dan antisipasi, adaptasi dan ancaman global seperti ekonomi, bencana alam dan sebagainya,” kata Bamsoet dalam acara rilis hasil survei Poltracking, Kamis, 8 Desember.
BACA JUGA:
Selain itu, politikus senior Golkar itu menilai, Jokowi juga sukses menghadapi COVID-19 selesaikan dengan baik dan diakui oleh dunia.
"G20 terlaksana dengan baik berbagai kebijakan ekonomi dan kebijakan lain juga baik, sehingga kita masih mampu bertahan dipertumbuhan ekonomi 5 persen," kata Bamsoet.