JAKARTA - Dari sebuah mess karyawan di Prefektur Hyogo, Rafli Saputro (25) memulai kisah pengembaraannya hidup di negeri Sakura. Setelah mengenakan pakaian dan sepatu, dia keluar mess lalu mengayuh sepeda menuju tempat kerja. Dari situlah dia mengubah dan menaikkan derajat keluarganya yang ada di Kudus Jawa Tengah.
Bagi Rafli, jangankan berkeinginan, bercita-cita kerja dan hidup di sana saja dia tidak punya. Rafli sadar diri dan berkaca, perekonomian keluarganya yang sangat sederhana, mustahil bisa mengantarnya ke sana.
Jangankan ke Jepang, untuk melanjutkan sekolah setelah lulus SMP saja dia sempat kebingungan. Dan kisah yang dia unggah di akun instagramnya @rafliprakoso22 pada Rabu 7 Desember, menjelaskan segalanya.
“Saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman hidup saya, dari perjuangan anak yang lahir dari keluarga yg sangat sederhana. Dapat kesempatan bersekolah gratis di SMKN Jateng kampus Pati, dan setelah lulus saya diterima bekerja di ITAX, perusahaan Panasonic di Jepang. Semoga video ini jadi inspirasi bagi banyak anak-anak muda dan tentunya saya sendiri yang berjuang terus demi masa depan saya, keluarga dan orang-orang tercinta,” tulis Rafli di captionnya seperti dikutip, Jumat 9 Desember.
Bagi dia, dari SMKN Boarding School Jateng pengembaraan hidupnya di Negeri Sakura bermula.
“Saya Rafli Saputro, cah Kudus yang sekarang bekerja di ITAX, perusahaan Panasonic di Jepang,” kata Rafli.
Sambil mengayuh sepeda dan memperlihatkan kanan-kiri tempat tinggalnya, Rafli melanjutkan cerita.
“Nggak menyangka banget bisa bekerja di luar negeri, apalagi di perusahaan ternama,” kata dia.
Sebagai anak seorang buruh, Rafli tak pernah membayangkan bisa bekerja di luar negeri dan menerima gaji serta fasilitas kerja yang luar biasa. Ia mengatakan tak mungkin bisa seperti itu tanpa SMKN Boarding School Jateng.
“Sebuah sekolah yang dibangun Bapak Gubernur Ganjar Pranowo, yang khususnya untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu seperti saya,” ujarnya.
Rafli mungkin hanya akan jadi lulusan SMP jika tidak ada SMKN Jateng. Sebab, ayahnya tak mampu membiayai sekolah.
“Tanpa sekolah ini mungkin saya hanya jadi kuli dengan gaji pas-pasan. Tapi alhamdulillah, di SMKN Jateng yang semua ada di sini, masa depan kami cerah,” ucapnya.
Rafli mengaku tak pernah kesulitan mencari kerja, hingga kini ia bekerja di Jepang. Bahkan di usianya yang 25 tahun itu, Rafli telah menopang ekonomi keluarganya.
“Bahkan kemarin saya bisa membeli tanah dan merenovasi rumah untuk ayah saya. Beliau sangat senang sekali,” bebernya.
Rafli mengatakan, ayahnya yang seumur hidup hanya menjadi buruh kini punya tanah untuk berkebun dan lebih sejahtera. Kebahagiaan pun dirasakan oleh Rafli.
Lewat video itu, kata Rafli, ia menitipkan rindunya untuk orang tua tercinta. Serta teman-teman sekolahnya yang juga telah bekerja di berbagai perusahaan.
BACA JUGA:
“Dan tentu saja untuk Pak Ganjar. Matur nuwun pak, sudah membuat sekolah yang mengubah hidup saya dan keluarga saya selamanya. Matur nuwun juga untuk bapak ibu guru SMK Jateng, panjenengan luar biasa,” tutur Rafli sambil berpamitan untuk mulai bekerja.
Kisah Rafli itupun di-repost oleh Gubernur Jawa Tengah lewat akun instagram pribadinya @ganjarpranowo, pada Kamis 8 Desember 2022. Sampai berita ini ditulis, kisah Rafli itu telah ditonton 219 ribu kali. Netizen pun memberi beragam komentar. Dari yang terharu sampai melayangkan kekagumannya pada perjuangan Rafli. Bahkan tidak sedikit yang memuji keberhasilan Ganjar lewat programnya tersebut.
@ywarso misalnya, yang melontarkan komentar, “Nonton ginian aku tu mewek lho pak. Sampeyan luar biasa Pak Ganjar. And bapak/ibu guru juga jos gandoss. Tetap semangat berkarya anak-anak muda.”
Sebagai informasi, Rafli merupakan satu dari sekitar 1.000 alumnus SMKN Jateng dengan beragam cerita suksesnya. Semangatnya untuk bisa bangkit dan mengubah nasib keluarganya itu, didukung dengan kebijakan sekolah gratis untuk siswa dari keluarga tak mampu, yang digagas Ganjar Pranowo sejak 2014.
Saat ini SMKN Jateng memiliki tiga kampus, yakni di Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Purbalingga. Pada 2022 ini, Ganjar juga telah menambah 15 SMKN Jateng semi boarding school, yang menjadi cikal bakal untuk diberlakukan penuh layaknya SMKN Boarding School Jateng yang sudah ada saat ini.