Taliban 'Kembali' Eksekusi di Depan Publik, Jadi yang Pertama Setelah Berkuasa di Afghanistan
Photo by Mohammad Rahmani on Unsplash

Bagikan:

JAKARTA - Taliban belum bisa melepaskan dari 'kebiasaan' eksekusi pelaku kejahatan di depan publik. Bahkan setelah mereka kembali berkuasa di Afghanistan tahun lalu.

Dilansir dari BBC, Rabu 7 Desemb, Taliban telah melakukan apa yang dianggap sebagai eksekusi publik pertama mereka.

Seorang juru bicara Taliban mengatakan, pria bernama Tajmir tewas di sebuah stadion olahraga di provinsi Farah barat daya yang dipenuhi warga setelah dia mengaku membunuh.

Lusinan pemimpin kelompok itu, termasuk sebagian besar menteri terkemuka di pemerintahan mereka, menghadiri penggantungan itu.

Itu terjadi beberapa minggu setelah hakim diperintahkan untuk sepenuhnya menegakkan hukum Syariah.

Pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada mengeluarkan dekrit bulan lalu, memerintahkan hakim untuk menjatuhkan hukuman, termasuk eksekusi publik, amputasi publik dan rajam.

Kelompok Islam garis keras itu telah berjanji untuk mengejar versi yang lebih lunak dari aturan keras yang menjadi ciri kekuasaan mereka sebelumnya dari tahun 1996 hingga 2001.

Namun eksekusi, yang dikatakan Taliban terjadi pada hari Rabu, menandai kembalinya interpretasi ekstremis kelompok itu terhadap hukum Syariah.

Menurut Taliban, pria yang dieksekusi bernama Tajmir, putra Ghulam Sarwar dan penduduk provinsi Herat, telah menikam seorang pria bernama Mustafa sekitar lima tahun lalu.

Dia kemudian dihukum oleh tiga pengadilan Taliban dan hukumannya disetujui oleh Mullah Akhundzada.

Sebelum eksekusi, pemberitahuan publik dikeluarkan untuk mempublikasikan acara tersebut dan "meminta semua warga untuk bergabung dengan kami di lapangan olahraga".

Ibu dari pria yang terbunuh itu mengatakan kepada BBC bahwa para pemimpin Taliban telah memohon padanya untuk memaafkan pria itu, tetapi dia bersikeras untuk mengeksekusinya.

"Taliban mendatangi saya dan memohon agar saya memaafkan orang kafir ini," katanya.

"Mereka mendesak saya untuk memaafkan pria ini demi Tuhan, tetapi saya mengatakan kepada mereka bahwa pria ini harus dieksekusi dan harus dikuburkan sama seperti yang dia lakukan pada putra saya."

“Ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain,” tambahnya.

"Jika Anda tidak mengeksekusinya, dia akan melakukan kejahatan lain di masa depan."