Bagikan:

JAKARTA - Keripik singkong yang diproduksi usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia berhasil menembus pasar Amerika Serikat (AS). Ekspor perdana keripik singkong dari perusahaan tersebut dilaksanakan pada Rabu 28 Januari dengan jumlah 320 karton atau senilai 5.200 dolar AS.

Keberhasilan UKM, PT Paretu Estu Guna, karena rutin mengikuti binaan program pendampingan ekspor (Export Coaching Program) dari Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekpor Indonesia (PPEI) Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan tahun 2018 lalu.

PT Paretu Estu Guna adalah salah satu perusahaan UKM di Bojonegoro, Jawa Timur yang bergerak di bidang makanan ringan keripik singkong dengan merek "Matoh". Perusahaan yang berdiri sejak 2015 tersebut, kini semakin terkenal dan go global ke beberapa negara, seperti Tiongkok dan Kuwait.

“Keberhasilan menembus pasar internasional tersebut dicapai atas usaha, kerja keras, serta komitmen pelaku usaha dalam mengikuti program pendampingan ekspor,” kata Direktur Jenderal PEN Dody Edward dalam keterangan yang diterima VOI, Jumat 31 Januari.

Program pendampingan ekspor merupakan kegiatan pembinaan UKM selama setahun. Kegiatan ini dikhususkan untuk para alumni pelatihan Balai Besar PPEI dan berlangsung sejak 2010. Dalam program ini, perserta memperoleh pengetahuan ekspor secara komprehensif dan memiliki kesempatan menjalin jaringan dalam perdagangan internasional.

“Pada program tersebut, pelaku usaha mendapat bimbingan mengenai tata cara ekspor dan informasi mengenai negara tujuan ekspor. Di samping itu, para peserta dapat membuka peluang di negara tujuan eskpor didampingi praktisi pelaku ekspor,” jelas Dody.

Pada 2020, program pendampingan ekspor dilaksanakan di lima daerah. Daerah tersebut yaitu Jakarta untuk wilayah Jabodetabek, Bandung untuk wilayah Jawa Barat, Semarang untuk wilayah Jawa Tengah, serta Surabaya dan Banyuwangi untuk wilayah Jawa Timur.

“Diharapkan keberhasilan UKM ini dapat diikuti oleh UKM-UKM lainnya,” pungkas Dody.