Bagikan:

JAKARTA - Polisi menggeledah kantor pusat kelompok yang mengaku sebagai cabang Jepang dari kultus konspirasi AS QAnon di Prefektur Shizuoka.

Sebelumnya, anggota mereka ditangkap pekan lalu karena memaksa masuk ke situs vaksinasi massal virus corona lokal awal tahun ini.

Delapan anggota kelompok YamatoQ, termasuk salah satu pemimpinnya, ditangkap Kamis 1 Desember karena dicurigai melakukan pelanggaran setelah mereka menyusup ke lokasi vaksinasi di Yaizu di prefektur Jepang tengah pada Maret.

Menurut polisi, mereka yang ditangkap meneriakkan, "Vaksinasi adalah tindakan pembunuhan".

Polisi prefektur menggeledah kantor pusat kelompok itu di Fukuroi seperti dilansir Japan Today.

Pemimpin lain dan beberapa anggota kelompok lainnya didakwa awal tahun ini dengan tuduhan menerobos masuk ke tempat yang menawarkan vaksinasi virus corona untuk anak-anak di Tokyo pada bulan April.

Kelompok tersebut telah melakukan kampanye melawan inokulasi COVID-19 di berbagai bagian Jepang, mengadakan aksi unjuk rasa dan mengatakan bahwa novel coronavirus tidak ada. Pada bulan Maret, mereka menghentikan vaksinasi di lokasi termasuk Tokyo Dome.

Mereka juga memprotes apa yang mereka katakan sebagai kurangnya transparansi tentang komposisi vaksin virus corona dan apa yang mereka tuduh sebagai bahayanya.

YamatoQ mengatakan di situs webnya bahwa itu adalah QAnon sayap Jepang, sebuah gerakan yang menyebarkan teori konspirasi internet untuk mendukung mantan Presiden AS Donald Trump. Gerakan ini dikatakan telah memperoleh pengikut di banyak negara.