5 Hari Kunker, Wapres Ma'ruf Amin: Kalau Bahasa Agama Islamnya, Saya <i>Tawaf</i> di Papua
Wapres Ma'ruf Amin beraudiensi dengan para bupati atau perwakilannya di wilayah adat Saereri/ANTARA

Bagikan:

PAPUA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku melakukan tawaf di wilayah Papua dalam kunjungan kerjanya selama lima hari di empat provinsi Tanah Papua.

"Saya sebut kunker (kunjungan kerja) saya ke Papua ini, kalau bahasa agama Islamnya, saya sedang melakukan tawaf di Papua, berputar mengelilingi Papua. Biasanya, tawaf itu di Ka'bah, muter-muter Ka'bah, tapi saya tawaf di Papua," kata Ma'ruf Amin di Pantai Parai, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Antara, Jumat, 2 Desember. 

Dalam kunjungannya ke Biak Numfor, Ma'ruf Amin beraudiensi dengan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Yapen Cyfrianus Y. Mambay, Wakil Bupati Kepulauan Waropen Lamek Maniagasi, Sekretaris Daerah Kabupaten Supiori Ferra Wanggai, serta sejumlah anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Turut hadir pula dalam audiensi tersebut Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo dan Sekretaris Daerah Provinsi Papua Ridwan Rumasukun.

Selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) atau Badan Pengarah Papua (BPP), Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Papua sejak 28 November 2022.

Ma'ruf Amin telah mengunjungi Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kabupaten Merauke di Provinsi Papua Selatan, kemudian melanjutkan kunjungan kerja ke Kota Timika di Provinsi Papua Tengah, Kabupaten Kaimana di Provinsi Papua Barat, dan terakhir ke Kabupaten Biak Numfor di Provinsi Papua.

"Hari ini, 2 Desember, adalah hari ke lima perjalanan saya sebagai Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua atau Badan Pengarah Papua. Jadi, sudah lima hari belum pulang-pulang, ini baru di Papua saja," katanya.

Dia menambahkan kehadiran BPP adalah wujud dari komitmen Pemerintah pusat untuk menata Papua menjadi lebih baik.

"Kunker ke Jayapura, Merauke, Mimika, Kaimana, dan Biak (Numfor) ini merupakan kunjungan saya yang paling lama di dalam negeri," tambahnya.

Dalam kunjungannya tersebut, Ma'ruf mengaku mendapatkan sejumlah masukan dari sisi kultural. "Saya sangat bahagia bisa datang ke Papua, bertemu dengan pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan terutama masyarakat Papua yang saya cintai," jelasnya.

Dia juga telah mencatat berbagai kesan, aspirasi, saran, serta masukan yang berharga. "Termasuk yang hari ini yang bapak-bapak tadi semua sudah dicatat," imbuhnya.

Dalam audiensi tersebut, para kepala daerah dan pejabat daerah yang hadir menyatakan sepakat untuk mengusulkan satu daerah otonom baru (DOB), yaitu provinsi papua utara, sebagai wilayah dat Saereri.

Ma'ruf Amin mengatakan usulan pembentukan DOB itu akan melihat evaluasi pembentukan empat provinsi baru di Tanah Papua, yakni Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.

"Nanti berproses. Sekarang kan Pemerintah mengutamakan empat DOB ini, yang baru ini supaya ini berjalan dengan baik; sehingga kalau itu sudah bagus, sudah berjalan baik, akan dilihat apakah mungkin ada pemekaran baru lagi yang menurut mereka itu wilayah adat. Ada dua wilayah adat yang belum terpetakan," kata Ma'ruf Amin.

Sebelumnya, Kamis (1/12), Ma'ruf Amin menerima audiensi dari Bupati Kaimana Freddy Thie, Bupati Fakfak Untung Tamsil, Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor, dan Ketua Dewan Adat Kaimana Johan Werfete.

Dalam pertemuan tersebut, mereka mengusulkan kepada Ma'ruf Amin untuk memekarkan wilayah Bomberai Raya atau Papua Barat Tengah menjadi provinsi baru.

"Nah, ini kita lihat saja. Jadi, kita tidak apriori ya dan tidak apriori menolak. Biar saja berproses sesuai dengan tuntutan keadaan, tapi Pemerintah memang menyiapkan yang empat itu," ujar Ma'ruf Amin.