DEPOK - Tatang Djauhari alias Tatang Bangor, mengaku kesal karena tidak terpilih sebagai Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Depok. Tatang mengaku, dirinya sudah memberikan uang sebesar Rp 1 juta kepada 22 Ketua RW agar memilihnya. Namun kenyataannya hanya 2 orang saja yang memilih Tatang.
Tatang meluapkan amarahnya di media sosial (medsos), sehingga pria berkumis tebal ini pun viral di berbagai platform.
Berbincang dengan VOI melalui handphone, Tatang mengaku dirinya sudah dibohongi.
“Banyak kemunafikan di kelurahan Bedahan. Semua total 22 orang dari 42 suara yang saya kasih. Kenapa suara saya cuma dua biji. Itu saya kasih total amplopnya isinya 1 juta. Unik ya,” kata Tatang, Kamis, 30 November.
“Ini udah bukan dibohongin lagi, saya udah jatuh ketiban tangga, ketiban cat, babak belur gitu bahasanya,” kelakar Tatang.
BACA JUGA:
Karena kesal, Tatang meminta kembali uang yang telah diberikan ke orang-orang di Kelurahan Bedahan.
Walau begitu, Tatang mengaku tidak ingin membuat laporan kepolisian, dia hanya ingin membuat jera orang-orang yang telah menerima amplopnya.
“Udah dibalikin sebagian, sisanya 4 lagi belum. Yang bersangkutan tidak ada minta maaf, jadi mulangin amplop dari tangan orang, ada perwakilan gitu. Engga lapor polisi. Lagi shock terapi. Yang empat ini ditagih, malah nantangin. Dia malah jutek, wadon gila itu,” tutupnya.
“Saya mesti ketegasan hari ini, saya tidak suka orang minafik, untuk RW-RW lain tolong diserahkan amplop itu,”ungkap Tatang dalam video.