JAKARTA - Partai Demokrat merespons pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan terkait kriteria pemimpin punya kerutan di wajah yang identik dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menilai ucapan Budi Gunawan berpotensi mencederai demokrasi. Sebab, dapat dimaknai sebagai endorse figur tertentu dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Tidak etis, ini berpotensi mencederai demokrasi. Apalagi Pak Budi Gunawan memegang jabatan dengan kekuasaan yang begitu besar," ujar Kamhar dalam keterangannya, Kamis, 1 Desember.
Meski ucapan Budi Gunawan hanya sebagai candaan, namun bagi Kamhar, dapat dimaknai sebagai perintah karena diutarakan dalam acara formal.
"Sekalipun ini dimaksudkan hanya sebagai sikap pribadi atau candaan, tetap saja kurang pas apalagi pesan ini disampaikan pada acara formal yang bisa dimaknai sebagai instruksi atau perintah," kata Kamhar.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG), menyebut kriteria pemimpin dengan kerutan di wajah identik dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
"Kita semua menangkap pesan dari Pak Jokowi tentang kerutan di dahi untuk menjadi ukuran kriteria, maka kami semua memperhatikan dari tadi kerutan tersebut 100 persen identik dengan Pak Prabowo saat ini," guyon Budi saat menyampaikan laporan peresmian Asrama Mahasiswa Nusantara Surabaya seperti dilihat di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 29 November.
Budi juga memperhatikan bahwa belakangan ini, Prabowo semakin dekat dengan Jokowi. "Kami semua menyimak bapak bahwa belakangan ini Pak Menhan Pak Prabowo semakin sering terlihat dekat dengan Pak Presiden, Pak Jokowi," kata Budi.
Budi lantas menilai Prabowo hanya perlu menyesuaikan warna rambutnya seperti apa yang sebut Jokowi pemimpin yang memikirkan rakyat rambutnya sampai memutih. Budi pun mendoakan agar jalan Prabowo kedepannya bisa sukses.
"Tinggal warna rambut saja perlu penyesuaian bapak. Kita doakan semoga beliau mendapat jalan yang baik, tuah kebaikan dari Pak Jokowi untuk jalan cemerlang lagi ke depan," kata Budi.