JAKARTA - Layanan penyewaan sepeda, bike sharing, yang tersebar di beberapa titik di Jakarta kini terbengkalai. Banyak sepeda yang kondisi catnya telah memudar, besinya berkarat, jok robek, hingga ban yang telah kempis.
Masyarakat pun tak lagi berminat menggunakan layanan bike sharing untuk bepergian. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut kondisi ini terjadi lantaran kurangnya perawatan.
"Kurangnya perawatan (bike sharing) ini kemudian menimbulkan pengguna rutin jadi tidak berminat," kata Syafrin saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 28 November.
Syafrin mengungkapkan, terbengkalainya bike sharing terjadi karena pihak swasta selaku operator sepeda tak memiliki dana yang cukup untuk pendanaan perawatan.
"Dari hasil evaluasi rekan-rekan operator existing, Gowes itu kesulitan pendanaan," ujar dia.
Selain itu, Gowes selaku operator juga perlu pendanaan untuk pengembangan sistem aplikasi penyewaaannya. Mengingat, aplikasi Gowes kerap terjadi eror saat digunakan masyarakat yang akan menyewa bike sharing.
Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebelum masa jabatannya berakhir, telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 36 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Penyewaan Sepeda Terintegrasi Angkutan Umum Massal.
Pergub ini, kata Syafrin, akan mengesahkan layanan bike sharing yang saat ini masih dalam tahap uji coba. Seiring dengan pengesahan landasan aturannya, Pemprov DKI akan menggandeng sejumlah operator baru untuk mengembangkan layanan sepeda bersama tersebut.
"Upaya-upaya yang dilakukan oleh Dishub, dengan terbitnya regulasi baru adalah tentu kita melakukan koordinasi dengan stakeholder. Kemarin tanggal 22 November, ada beberapa operator yang berminat untuk masuk pengelolaan bike share di Jakarta dengan pola baru yang diatur dalam pergub tadi," imbuhnya.
Uji coba bike sharing telah dimulai sejak bulan Juli lalu. Dalam penggunaannya, pertama warga mesti mengunduh aplikasi GOWES dari ponsel masing-masing. Setelah mendaftar, pengguna diminta mengisi saldo pada aplikasi untuk membuka gembok sepeda.
Biaya penggunaan bike sharing sebesar Rp3.000 per 15 menit. Setelah selesai berkendara, parkirkan sepeda di zona parkir yang tersedia, lalu kunci gembok secara manual. Kemudian, scan QR Code di tempat parkir sepeda untuk mengakhiri perjalanan.
Sejak awal masa uji coba, bike sharing ditempatkan pada sejumlah titik, yaitu Stasiun MRT Bundaran HI, Halte Bus Pelican Crossing Bundaran HI sisi Timur, Halte Bus Pelican Crossing Bundaran HI sisi Barat.
Bike sharing juga disediakan di depan gedung Sinar Mas, Halte Bus Balai Kota Sisi Selatan, Stasiun Tanah Abang, Wali Kota Jakarta Pusat, gedung Dinas Teknis Abdul Muis, dan gedung Dinas Teknis Jatibaru.