JAKARTA - Dalam upaya bantuan proses evakuasi pencarian korban gempa Cianjur di daerah yang masih terisolasi, Brimob Polri mengerahkan tim drone Bid TIK untuk mendeteksi kawasan pelosok yang dilanda bencana.
Koordinator Tim SAR Vertical Rescue Satlat Korps Brimob, Kombes Rantau Isnur Eka menjelaskan tim khusus tersebut sudah dibekali sejumlah drone yang digunakan untuk mencari dan mendeteksi kemungkinan lokasi pengungsian warga yang belum bisa ditembus kendaraan roda dua dan roda empat.
Rantau mengatakan, apabila tim itu menemukan lokasi pengungsian warga, tim bakal langsung melaporkan ke Posko Brimob atau Posko Induk Polda Jawa Barat untuk ditindaklanjuti dengan cara penyelamatan warga.
"Jadi kami mengirim tim kecil ini menggunakan alat transportasi helikopter dari Polairud di mana tim drone Brimob tersebut juga telah membawa perlengkapan drone untuk mencari kemungkinan adanya shelter-shelter warga," kata Kombes Rantau dalam keterangan rilis yang diterima, Minggu, 27 November.
Kombes Rantau optimistis, tim tersebut bisa memberikan berbagai informasi yang lebih akurat dalam proses pencarian. Pasalnya, penggunaan helikopter dan drone bisa lebih efisien dan efektif dalam mencari shelter warga.
Adapun data dari laporan yang diterima Tim SAR Satlat Brimob, dari 37 lokasi terisolasi hingga Minggu 27 November tersisa tiga lokasi, yaitu Kampung Kadu Gede, Pasir Manggu, dan Pasar Tunagan.
Menurut Kombes Rantau, tim drone tersebut bakal terus mencari lokasi pengungsian warga terisolasi selama satu pekan ke depan yang difasilitasi oleh Polairud.
"Kita sudah membawa bekal untuk 6 hari perjalanan," ujarnya.
Selain itu, Kombes Rantau juga bakal mencari informasi tentang desa korban gempa Cianjur yang terisolasi tersebut baik melalui informasi lisan warga setempat maupun informasi yang beredar di media massa dan media sosial.