JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui KBRI Kyiv, tengah mencari tahu kabar adanya warga negara Indonesa (WNI) yang terkait dengan perang Rusia-Ukraina.
Nama Giorgio Ramadhan ramai diperbincangkan Twitter, terkait dengan kabar dirinya masuk dalam daftar organisasi NGO Myrotvorets Centre, sebagai musuh Ukraina.
Di Twitter, ia disebutkan sebagai mahasiswa Indonesia yang mengikuti program pertukaran pelajar ke Belanda, namun kemudian memilih ke Lugansk.
Dalam sebuah unggahan di Lugansk Media Centre, Giorgio Ramadan dilaporkan mengomentari program jalur cepat kewarganegaraan Rusia untuk penduduk Lugansk dan Donetsk, dua wilayah yang belakangan 'diambil' Rusia dari Ukraina melalui referendum bersama Kherson dan Zaporizhzhia pada september lalu.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Kyiv tengah mencari tahu kabar tersebut.
"Masih dicari tahu oleh KBRI di Kyiv kebenaran berita ini. Semoga hanya hoaks," singkat juru bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah kepada VOI saat dikonfirmasi, Sabtu 26 November.
BACA JUGA:
Diketahui, jumlah WNI di Ukraina terakhir dikabarkan pada Oktober lalu sebanyak 34 orang, termasuk staf KBRI Kyiv.
""Terdapat total 34 WNI di Ukraina, termasuk staf KBRI Kyiv," sebut Faizasyah.
Lmao it's real, exchange student Indo ke Holland malah kabur ke Luhansk jadi buronan Ukraine 🤣
Ini baru tankie yang kaffah membela Putin, salut lah 👏👍 https://t.co/Lu5Nnwfh9V pic.twitter.com/CW6VQpA0hc
— Satrio Rahardjo (@xathrya) November 24, 2022