Bagikan:

JAKARTA  - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Adib Khumaidi mengatakan tiga rumah sakit di Cianjur, Jawa Barat, kembali beroperasi usai mengalami gangguan akibat gempa bumi.

"IDI melapor dan dibantu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganalisa mana yang masih layak, sehingga akhirnya ada beberapa rumah sakit yang kami anggap bisa melakukan tindakan-tindakan penanganan," kata Adib Khumaidi saat menyambangi Pendopo Pemkab Cianjur dilansir ANTARA, Jumat, 25 November.

Rumah sakit yang pertama RS Bhayangkara di Jalan Suroso, Solokpandan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur sebagai penanganan patah tulang.

Kemudian, IDI dan PUPR juga menganalisa Rumah Sakit Sayang di Jalan Rumah Sakit No 1 Cianjur. "Ada sebagian ruangan operasi, serta kamar perawatan pasien yang masih bisa difungsikan," katanya.

Fasilitas tersebut saling berhubungan dengan sarana dan prasarananya. Termasuk kebutuhan penunjang yang perlu dievaluasi karena ada beberapa panel-panel yang harus diperbaiki.

Kemudian Rumah Sakit Dokter Hafiz di Jalan Pramuka No.15, Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, sudah bisa difungsikan dengan optimal.

"Ini yang kemudian di awal, karena proses analisa ada sebagian pasien yang dirujuk ke Bandung. Saat ini pasien setelah operasi yang sudah di Bandung tentunya harus ada tindak lanjut yang nanti dari masyarakatnya sendiri, juga pasti pasiennya minta kembali ke sini. Ini yang harus disiapkan oleh teman-teman di lapangan," katanya.

Bantuan yang dibutuhkan saat ini adalah tenda yang bisa difungsikan sebagai rumah sakit darurat di ruang terbuka.

"Saat ini dibutuhkan tenda perawatan. Karena sebagian besar masyarakat masih ingin  dirawat di luar seperti yang kita lihat di Rumah Sakit Sayang, banyak yang masih dirawat di luar karena masih ada trauma di dalam bangunan," katanya.