TANJUNGPINANG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Mochammad Bisri menyebut kasus COVID-19 naik signifikan hingga 300 persen dalam beberapa pekan terakhir namun angka Bed Occupation Rate (BOR) rumah sakit rendah.
Jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri per 22 November 2022 mencapai 169 orang, sementara angka BOR atau persentase penggunaan tempat tidur pasien di rumah sakit hanya sebesar 6,7 persen, karena lebih banyak penderita yang mengalami gejala ringan hingga memilih isolasi mandiri.
"Memang terjadi kenaikan kasus aktif, tapi pasien yang sakit sedikit. Kalau pun ada yang meninggal, itu karena punya riwayat penyakit bawaan," kata Bisri di Tanjungpinang dilansir ANTARA, Rabu, 23 November.
Bisri mengatakan kenaikan kasus aktif COVID-19 yang terjadi di Kepri saat ini dipicu munculnya COVID-19 varian baru XBB, seiring meningkatnya volume perjalanan orang lintas negara setelah pintu masuk pelabuhan internasional dibuka, misalnya tujuan Batam-Singapura atau sebaliknya.
Namun demikian, katanya, COVID-19 varian baru tersebut diklaim tidak terlalu bahaya meskipun menyebar lebih cepat dibanding varian sebelumnya.
"Penyebaran COVID-19 varian baru itu dari Singapura. Jadi ketika orang dari sana masuk ke Batam bawa virus, tentu akan mudah menyebar karena pasti ada interaksi manusia dengan manusia," ujar Bisri.
BACA JUGA:
Secara umum peningkatan kasus COVID-19 di Kepri melanda sejumlah kabupaten/kota dengan tingkat mobilitas orang yang tinggi menggunakan transportasi laut domestik maupun internasional, seperti Batam, Karimun, Bintan dan Tanjungpinang.
Warga yang akan bepergian diingatkan tetap memproteksi diri dengan disiplin protokol kesehatan, dan yang penting ialah melakukan vaksinasi.
"Kalau belum suntik vaksin, divaksin dulu biar lebih aman agar terhindar dari paparan COVID-19," ucap Bisri.
Bisri melanjutkan 169 kasus aktif COVID-19 per 22 November 2022 tersebar di tujuh kabupaten/kota se-Kepri, antara lain Batam 97 orang, Tanjungpinang 18 orang, Bintan 37 orang, dan Karimun 15 orang. Lalu Lingga dan Natuna masing-masing 1 orang.
"Kecuali Anambas, nihil kasus aktif dan jadi satu-satunya daerah zona hijau di Kepri. Kalau 6 daerah lainnya, zona kuning," kata Bisri.