Bagikan:

JAKARTA - Organisasi riset kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan pentingnya peningkatan riset atau penelitian kesehatan di Tanah Air.

Kepala BRIN Ni Luh Putu Indi Dharmayanti mengatakan riset penting untuk kepentingan dalam negeri jika berkeinginan siap menghadapi potensi penyakit menular baru di masa depan.

"Dalam menghadapi penyakit menular, diperlukan peningkatan kapasitas dan kapabilitas riset dan penguatan surveilans untuk mengidentifikasi patogen baru, kapasitas infrastruktur riset yang sesuai, serta kerja sama, komunikasi dan koordinasi yang efektif untuk upaya riset kesiapsiagaan menghadapi dan memprediksi pandemi," kata Indi dalam keterangannya, Rabu 23 November.

Dia menuturkan, hasil-hasil riset bidang kesehatan akan bermanfaat dalam mengurangi beban ganda di bidang kesehatan yang dihadapi Indonesia, baik itu terhadap penyakit menular atau tidak.

Untuk itu, Indi bilang Indonesia harus mengantisipasi ancaman penyakit baik yang menular atau tidak di masa depan. Hal itu, kata dia, berkaca pada dampaknya seperti pandemi COVID-19 yang mempengaruhi ekonomi, mortalitas, morbiditas, implikasi sosial dan geopolitikal.

Dari pandemi COVID-19 , dunia menjadi tersadarperlunya upaya dan antisipasi dalam kesiapsiagaan menghadapi pandemi berikutnya.

Indi pun menjelaskan, yang perlu menjadi perhatian Indonesia adalah sumber penyakit menular  seringnya berasal dari hewan. Maka dari itu diperlukan riset untuk memahami sifat inang utama, jangkauan inang, kejadian spillover virus, frekuensi menginfeksi dan jenis inang perantaranya.

"Dengan memahami hal ini, akan memperkuat surveilans penyakit zoonosis di wilayah terpencil," ujarnya disitat Antara.

Selain itu, Indi menyebutkan diperlukan pendekatan dalam sektor kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk mencapai kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Pendekatan kesehatan yang dimaksud, kata dia, memiliki prinsip komunikasi, kerja sama dan kolaborasi di beberapa sektor diharapkan menjadi strategi yang efektif untuk mengatasi risiko kesehatan secara global.

Dalam mendorong peningkatan riset kesehatan tersebut, Indi bilang BRIN mengadakan International Conference for Health (ICHR) 2022 pertama yang mengangkat tema 'Kemajuan Saat Ini dalam Peningkatan Kualitas Kesehatan: Dari Ruang Penelitian Hingga Implementasi Klinis (Current Progression on Enhancing the Quality of Health: From Research Chamber to Clinical Implementation)'.

Indi menyebutkan, konferensi internasional tersebut bertujuan untuk menyebarkan dan mendorong terjadinya pertukaran kemajuan terbaru yang dibuat di seluruh lembaga penelitian.

Termasuk, lanjut dia, mempromosikan prospek kerja sama multinasional dan atau multi-lembaga untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang baik.