BMKG Minta Warga Cianjur Waspada Bencana Lanjutan Longsor dan Banjir Bandang
Foto via Twitter BNPB

Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk mewaspadai bencana lanjutan usai terjadinya gempa magnitudo 5,6 pada Senin, 21 November kemarin.

Bencana lanjutan yang berpotensi terjadi adalah tanah longsor dan banjir bandang. Kewaspadaan ini ditujukan pada warga yang bermukim di lereng perbukitan, lembah, dan bantaran sungai.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, lereng-lereng perbukitan sangat berpotensi menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi. Hal ini dapat semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.

"Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin, kata Dwikorita dalam keterangannya, Selasa, 22 November.

Dwikorita meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi. Karena dikhawatirkan tidak kuat menopang dan ambruk jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

"Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4,2 dan terkecil 1,5 magnitudo," urainya.

Lebih lanjut, Dwikorita menyebut tim BMKG terjun ke lokasi bencana bersama BPBD Kota Cianjur untuk melakukan sosialisasi dan menenangkan warga masyarakat yang terdampak.

Hari ini, tim survei BMKG juga melakukan perekaman gempa-gempa susulan dan tingkat kerusakan, untuk menghasilkan peta makrozonasi dan mikrozonasi yang diperlukan untuk mendukung proses rekonstruksi dan penyempurnaan tata ruang.

Sebagai informasi, terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 dengan kedalaman 10 kilometer pada pukul 13.21 WIB hari ini.

Berdasarkan pencatatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa, 22 November pukul 09.55 WIB, tercatat korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur. Sebanyak 31 orang masih dilaporkan hilang.

377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.