Bagikan:

JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) mewisuda secara daring  29 mahasiswa jenjang sarjana yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi.

“Kami mengucapkan selamat bapak dan ibu setelah melalui kerja keras dalam waktu sangat panjang, berliku menghadapi berbagai tantangan sebagai pembelajar jarak jauh apalagi di luar negeri. Tentu banyak sekali hambatan yang diatasi dan itu tidak mudah. Perjuangan yang sangat panjang dan melelahkan itu akhirnya dapat memetik hasil kerja keras yang luar biasa sebagai bukti bahwa bapak dan ibu adalah orang terpilih,” kata Rektor UT, Prof Ojat Darojat MBus PhD, dalam sambutan dilansir ANTARA, Sabtu, 19 November.

Lulusan yang mengikuti kegiatan wisuda berjumlah 29 orang dari program studi Ilmu Pemerintahan satu orang, Ilmu Administrasi Bisnis empat orang, Manajemen sembilan orang, Ilmu Komunikasi tujuh orang, Akuntansi satu orang, Pendidikan Ekonomi satu orang, Pendidikan Kewarganegaraan satu orang, dan Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan lima orang.

Rektor menjelaskan para pekerja migran tersebut merupakan orang terpilih, karena berdasarkan sistem UT yang mana tidak semua mahasiswa UT di luar negeri sanggup menuntaskan studinya karena berbagai alasan.

“Ini membuktikan anda adalah pekerja keras, dan seorang yang multitasking yang membagi waktu untuk bekerja, mengurus keluarga dan kuliah di UT. Tidak semua orang memiliki kemampuan itu,” imbuh dia.

Perjuangan yang dilakukan pekerja migran tersebut menuntut disiplin dan kemandirian belajar. Tanpa semangat serta ketekunan dan konsistensi, pihaknya yakin sangat sulit kiranya untuk berhasil kuliah di UT.

“UT akan terus berkomitmen dan terus berinovasi dalam mewujudkan misi program pendidikan tinggi untuk semua. Perluasan daya jangkau layanan menjadi kepedulian utama UT untuk melayani masyarakat baik di Indonesia maupun di luar negeri,” imbuh dia.

Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri (PPMLN-UT), Dr Pardamean Daulay SSos MSi, mengatakan untuk pertama kalinya UT melakukan wisuda bagi mahasiswanya di Arab Saudi.

“Ini merupakan momen spesial, karena untuk pertama kalinya diselenggarakan di Arab Saudi,” imbuh Daulay.

Pihak UT ptimistis mampu memperlebar sayap di luar negeri agar para pekerja migran di luar negeri dapat bekerja sambil kuliah. Saat ini jumlah mahasiswa UT di luar negeri, mencapai 2.603 orang dan  182 orang mahasiswa berada di Arab Saudi.

“Jumlah mahasiswa tersebut rasanya masih sangat kecil, jika dibandingkan dengan data jumlah PMI yang berada di Arab Saudi. Oleh karena itu, kami mengajak pekerja migran di Arab Saudi untuk dapat melanjutkan studi di UT,” kata Daulay.

Sebelumnya, UT telah menandatangani kesepahaman bersama antara Kementerian Ketenagakerjaan dan Universitas Terbuka tentang Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dalam Rangka Mendukung Pembangunan Ketenagakerjaan. UT juga telah menandatangani PKS dengan BP2MI.

Melalui kerja sama itu, UT diharapkan dapat berpartisipasi nyata dalam meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan para PMI. Diharapkan saat kembali ke Indonesia, para PMI memiliki kompetensi unggul yang dapat berkontribusi dalam “menyiapkan generasi bangsa 2045” di daerah masing-masing.

Kegiatan wisuda UT di Arab Saudi itu juga dihadiri secara luring oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Arab Saudi, Drs Eko Hartono MPP, dan Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Prof Ali Muktiyanto M.Si.