JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengemukakan komitmen dana pandemi atau Pandemic Fund yang terkumpul senilai 1,4 miliar dolar AS merupakan landasan untuk memperkuat arsitektur kesehatan global.
"Dana Pandemi merupakan kemajuan besar dari prioritas G20 bidang kesehatan tahun ini," kata Budi Gunadi Sadikin saat membuka agenda Joint Finance Health Ministers Meeting (JFHMM) di Nusa Dua, Bali, dikutip dari Antara, Sabtu 12 November.
Dana pandemi yang berhasil terkumpul per 24 Agustus 2022 senilai 1,4 miliar dolar AS yang berasal dari 15 negara G20 dan tiga lembaga filantropi.
Negara dan lembaga tersebut di antaranya, Komisi Eropa (European Commission), Amerika Serikat, Italia, Indonesia, China, Jepang, Jerman, Kanada, Republik Korea, Uni Emirat Arab (UAE), Spanyol, Australia, Singapura, Norwegia, dan Selandia Baru.
Sedangkan tiga filantropi yang berkontribusi pada Dana Pandemi di antaranya Bill and Melinda Gates Foundation, Rockerfeller, dan Wellcome Trust.
Sementara itu, terdapat lima negara lainnya yang telah menyampaikan niat untuk berkontribusi pada Dana Pandemi pada 2023, di antaranya Inggris, Afrika Selatan, India, Prancis, serta tambahan komitmen dari Jerman.
Budi mengatakan, G20 bidang kesehatan juga memformalkan Badan Kerja Sama Global Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT) untuk mengintegrasikan kolaborasi berbagai pihak terkait untuk distribusi dari alat diagnostik, obat-obatan dan vaksin.
Menurut Budi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatukan seluruh badan yang terlibat, seperti Unicef, Bill and Melinda Gates Foundation, CEPI, GAVI, Global Fund, ke dalam Forum ACT.
"ACT untuk meningkatkan akses ke penanggulangan medis pandemi serta membuka jalan bagi peningkatan berbagi pengawasan genomik secara global, pengawasan perjalanan internasional melalui sistem sertifikat kesehatan yang dapat dioperasikan; dan memetakan jaringan penelitian dan pembuatan vaksin, terapi dan diagnostik," katanya.
BACA JUGA:
Budi berpesan agar Dana Pandemi dipergunakan sebaik-baiknya untuk menciptakan dunia yang lebih tangguh dan tahan pandemi.
Dalam pertemuan itu, sejumlah menteri keuangan dan menteri kesehatan anggota G20 hadir secara langsung dan dalam jaringan.
Di antaranya Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, Menteri Keuangan Afrika Selatan Enoch Godongwana, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov, Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Aljadaan, Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers, dan Wakil Menteri China Dongwei Wan.
Selain membahas tentang Pandemic Fund, pertemuan puncak antara menteri keuangan dan menteri kesehatan G20 membahas tentang keberlanjutan Satuan Kerja Sektor Keuangan dan Kesehatan G20, termasuk rencana untuk memperpanjang masa kerjanya dan target-target yang harus dicapai pada 2023.