Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan stok vaksin pfizer dipastikan aman usai pemerintah mendatangkan 5 juta dosis untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia.

"Pfizer masih aman, stoknya masih masih cukup. Kan yang datang 5 juta, kemudian stok di daerah masih 1 juta lebih, jadi ada 6 juta-an," kata Maxi dilansir ANTARA, Jumat, 11 November.

Dari 5 juta dosis vaksin Pfizer yang didatangkan, Maxi mengatakan 2,5 juta dosis didistribusikan ke provinsi serta kabupaten dan kota. Sedangkan 2,5 juta dosis sisanya disimpan di pusat sebagai stok penyangga, sehingga jika ada daerah yang membutuhkan, pemerintah bisa mendistribusikannya dengan cepat.

"Dan alhamdulillah rata-rata suntikan saat ini sudah naik, dari yang sebelumnya 30-an ribu sekarang sudah 70 ribu per hari. Jadi, kalau melihat stok 5 sampai 6 juta itu bisa sampai 100 hari lah," ujar Maxi.

Mengenai masih banyaknya fasilitas kesehatan yang belum memiliki stok vaksin, Maxi mengatakan hal tersebut tergantung kemampuan kecepatan distribusi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Saya sudah cek tanda terimanya itu tanggal 1 November. Jadi distribusinya tergantung daerah. Tapi kalau menurut saya sudah tanggal segini mestinya sudah sampai semua," katanya.

Selain vaksin pfizer, Maxi juga mengatakan pihaknya akan segera mendistribusikan vaksin IndoVac untuk digunakan masyarakat baik sebagai vaksin primer maupun vaksin booster.

"Kami juga ada cadangan ya untuk vaksin yang IndoVac dari Bio Farma. Itu kan vaksin halal kita ada lima juta, itu akan kita distribusikan segera dalam waktu dekat," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (8/11) mengatakan vaksin COVID-19 buatan dalam negeri yakni IndoVac dan InaVac akan disuntikkan kepada masyarakat mulai bulan November ini.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, per 10 November 2022, vaksinasi virus corona dosis ketiga tercatat telah disuntikkan kepada 65.601.788 orang. Sementara itu, target sasaran vaksinasi COVID-19 adalah sebanyak 234.666.020 orang.