Mayat Tanpa Identitas yang Ditemukan di Dalam Sumur Tangerang, Penderita Gangguan Jiwa
Petugas BPBD Kab. Tangerang evakuasi jasad pria tanpa pakaian di dalam sumur/ Foto: IST

Bagikan:

TANGERANG - Polisi menyebut mayat yang ditemukan di dalam sumur sedalam 1,5 meter di kawasan Kadu Jaya, Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis, 3 November, diduga orang dengan ganggung jiwa (ODGJ).

Kapolsek Curug, AKP Bambang Sugiharto menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan, ada sebagaian warga yang pernah melihat orang yang mirip dengan jenazah itu pergi tanpa busana, mondar-mandir di dekat wilayah tersebut.

Terlebih lagi, kata Bambang, tidak ditemukannya tanda-tanda kejahatan pada tubuh korban.

“Penganiayaan sekilas tidak ada, biasanya kalo mayat tindakan kejahatan itu kalau sudah di telanjangin seperti itu diikat. Dan inikan tidak diikat,” kata Bambang saat dikonfirmasi, Jumat, 11 November.

“Warga sebelumnya melihat ODGJ tanpa busana hanya menggunakan celana. (kemudian) jika dihubungkan dengan mayat pria itu kemungkinan sama,” sambungnya.

Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi juga, tak ada satupun warga yang mengenal sosok korban. ODGJ itu diduga jatuh ke sumur tersebut.

“Tanda kenal diri atau bukti diri dan warga setempat sampai sejauh ini belum mengakui bahwa ada keluarganya yang merasa kehilangan,”tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas tanpa pakaian di dalam galian sumur sedalam 1,5 meter di kawasan Kadu Jaya, Curug, Kabupaten Tangerang.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir mengatakan, penemuan mayat bermula dari seorang warga (saksi) yang tengah memancing di area tersebut, pada Kamis malam, 3 November.

“Telah ditemukan sesosok mayat tanpa identitas, posisi telungkup tanpa pakaian, jenis kelamin laki-laki, umur belum diketahui,” kata Munir dalam pesan singkat, Jumat, 4 November.

Saat itu saksi mencium bau tidak sedap, hingga akhirnya dilakukan pengecekan ke tempat kejadian perkara (TKP).

Ternyata benar saja, sesosok mayat berada di dalam sumur. Atas dasar itu, warga melaporkan dinas terkait, guna dilakukan evakuasi.