Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan Center of Excellence bagi penyakit katastropik terbesar di Indonesia mulai dibangun di Surabaya, Jawa Timur.

“Alhamdulillah pada hari ini, tanggal 9 November 2022 kita menjadi saksi hidup Pembangunan RS UPT Vertikal di Surabaya yang merupakan rumah sakit tiga unggulan center of excellence pertama di Indonesia,” kata Menkes dilansir ANTARA, Kamis, 10 November.

Dalam acara itu, Menkes melakukan peletakan baru pertama sebagai simbol tanda dimulainya pengerjaan fisik dan bangunan RS UPT vertikal katastropik pertama di Indonesia pada Rabu (9/11).

Menkes menuturkan pembangunan RS UPT vertikal disiapkan untuk memberikan layanan spesialistik dan sub spesialistik terhadap tiga penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia seperti kanker, stroke dan jantung.

Budi menyatakan jika pembangunan rumah sakit itu, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan layanan kesehatan rujukan tersier yang bermutu dan dapat dijangkau oleh semua pihak.

Terpilihnya Surabaya karena daerah itu belum memiliki rumah sakit vertikal, sehingga masyarakat lebih memilih pergi berobat ke luar negeri. Selain itu, Surabaya dinilai memiliki aksesibilitas yang baik dari seluruh Indonesia.

“Untuk itu, fasilitas pelayanan kesehatan dan sarana prasarana di RS UPT vertikal akan dimaksimalkan sesuai standar Internasional. Tujuannya agar pasien merasa aman dan nyaman Selama berobat, sehingga mereka tidak perlu lagi berobat ke luar negeri. Cukup berobat di Indonesia saja,” ujar Menkes.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya mengatakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, RS UPT vertikal 777 bed terdiri dari 278 bed untuk layanan kanker, 268 bed layanan otak dan 226 bed layanan jantung, 16 ruang operasi, tujuh cathlab, 20 unit kemoterapi, 95 TT ICU, ICCU, PICU, ICVCU, 59 TT HCU, tiga Bunker LINAC, dan 181 rumah singgah.

Pembangunannya akan mengakomodir konsep Smart Hospital, dengan mengedepankan penggunaan teknologi digitalisasi sistem pelayanan kesehatan, hemat energi dan ramah, serta patient-centeredness concept, dengan tetap mengedepankan pelestarian aset budaya sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Surabaya Nomor 188.45/519/436.1.2/2013.

Azhar menjelaskan rumah sakit UPT vertikal ini juga akan dikembangkan menjadi rumah sakit pendidikan yang melaksanakan fungsi edukasi, pusat penelitian dan pengembangan kesehatan bagi peningkatan mutu pelayanan dan kompetensi sumber daya manusia kesehatan.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menambahkan kehadiran RS UPT Vertikal akan melengkapi pelayanan kesehatan di 408 rumah sakit yang saat ini tersebar di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Kami dari Jawa Timur mengucapkan terima kasih banyak. Semoga ini akan menjadi ikhtiar bersama untuk menangani masalah kesehatan utamanya penyakit tidak menular seperti jantung, kanker dan stroke, di Jawa Timur sekaligus kawasan Timur Indonesia,” katanya.