Polda DIY Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Alam
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mengecek kesiapan personel saat apel kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam di Halaman Markas Polda DIY, Rabu (9/11/2022) (ANTARA/HO/Polda DIY)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam memasuki musim hujan di halaman Markas Polda DIY.

Selain jajaran Polda DIY, apel siaga bencana yang dipimpin Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan itu diikuti instansi terkait, seperti BPBD DIY, Basarnas DIY, Satpol PP DIY, dan Dinas Kesehatan DlY.

"Dalam rangka mengantisipasi segala bentuk bencana yang mungkin terjadi di wilayah DIY, maka diperlukan kesiapsiagaan dan keterpaduan dinas atau instansi untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan," kata Suwondo dilansir ANTARA, Rabu, 9 November.

DIY, kata dia, memiliki potensi bencana yang cukup tinggi meliputi banjir, tanah longsor, angin puting beliung, ombak besar, dan gempa bumi yang akan berakibat pada kerugian jiwa dan harta benda milik masyarakat.

Karena itu, Kapolda DIY berpesan agar jajarannya mampu memetakan dan memantau setiap perkembangan situasi yang terjadi di wilayah rawan terjadi bencana.

"Melakukan sambang dan beri imbauan kepada warga di wilayah yang potensial terdampak, laksanakan pendekatan secara preemtif kepada masyarakat terkait peran serta dalam menghadapi bencana alam," kata Suwondo.

Kapolda meminta  seluruh jajaran mampu mempersiapkan diri secara maksimal dengan seluruh sumber daya yang dimiliki, baik personel maupun sarana dan prasarana untuk ikut berperan secara aktif dalam rangka penanggulangan bencana alam di tengah pandemi COVID-19.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, maka kesiapsiagaan perlu ditingkatkan seluruh pihak mulai level provinsi, kabupaten, satuan pendidikan aman bencana (SPAB), hingga forum pengurangan risiko bencana di tingkat desa.

"Saat ini kami melakukan aktivasi berbagai hal yang sudah kami siapkan selama ini agar kita bisa merespons dengan cepat kejadian-kejadian di sekitar kita," kata dia.

Biwara meminta seluruh komponen masyarakat melakukan asesmen atau pencermatan situasi di lingkungan masing-masing, termasuk kondisi bangunan perkantoran maupun gedung sekolah yang memiliki kerentanan.

"Kalau ada kerentanan maupun kerawanan-kerawanan yang itu bisa memicu terjadinya bencana bila bertemu dengan angin kencang, hujan lebat, dan sebagainya itu yang perlu diantisipasi," ujar dia.