Bagikan:

JAKARTA - Vaksin COVID-19 bikinan Pfizer-BioNTech gelombang pertama telah mendarat di Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyambut hal itu dengan keyakinan bahwa akhir pandemi COVID-19 sudah di depan mata.

"Ini adalah perayaan besar bagi Israel," kata Netanyahu sapaan akrabnya, di Bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv dikutip CNA, Kamis, 10 Desember. 

Di sela-sela acara penurunan vaksin, Neyanyahu meyakinkan publik Israel bahwa ia akan menjadi orang pertama yang divaksin. Hal itu ia lakukan untuk menepis kabar miring soal kualitas vaksin buatan Pfizer.

"Saya ingin menjadi contoh bagi mereka dan saya ingin menjadi orang pertama yang disuntik dengan vaksin ini di negara Israel," ujar Bibi, panggilan akrab Netanyahu. 

Tercatat, pengiriman pertama vaksin berjumlah delapan juta dosis. Kedatangan vaksin menjadi awal baru bagi Israel dalam menahan laju penyebaran virus dari Wuhan. Sebab, sejauh ini Israel telah mengonfirmasi 348.285 kasus penularan COVID-19 dengan 2.932 kematian.

"Akhir pandemi sudah di depan mata. Yang penting bagi saya adalah warga Israel mendapatkan vaksinasi," tambah Bibi.

Sebelumnya, vaksin Pfizer belum mendapatkan persetujuan dari regulator untuk digunakan di Israel. Atas kuasa Bibi, izin edar vaksin pun terbit.

Kepercayaan tinggi Bibi tak lain karena hasil uji klinis tahap III dari vaksin buatan Pfizer adalah 90 persen. Apalagi, dalam uji coba vaksin tersebut tak menghasilkan efek samping yang merugikan di antara ribuan sukarelawan yang telah mencoba.