Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengakui terjadi penyimpangan penggunaan jalur sepeda permanen yang dibatasi stick cone. Kini, jalur sepeda di sejumlah wilayah justru menjadi lahan parkir bagi kendaraan pribadi.

Salah satunya adalah di Jalan Salemba Raya dan Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Desain jalur sepeda yang cukup luas justru malah dimanfaatkan untuk pengguna mobil pribadi meletakkan kendaraanya tersebut.

Karena itu, Syafrin akan berkoordinasi kepada kepolisian untuk membantun mengawasi titik-titik jalur sepeda yang rawan dijadikan sebagai tempat parkir.

"Untuk jalur sepeda, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin paralel. Dengan itu, kami berkordinasi dengan rekan kepolisian untuk melakukan pengawasan di area-area yang potensial terjadi pelanggaran jalur sepeda," kata Syafrin saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Rabu, 9 November.

Syafrin menegaskan pihaknya tetap melakukan pengawasan. Sejumlah pembatas jalur sepeda yang mulai rusak akibat tersenggol kendaraan juga dilakukan perbaikan.

"Kami tentu melakukan pengawasan untuk jalur sepda yang copot saat ini masih dalam masa pemelihaaraan, sehingga pelaksana melakukan maintanance untuk menggantinya atau memperbaikinya," ujar Syafrin.

Sebagai informasi, kelanjutan pembangunan jalur sepeda pada beberapa titik di Jakarta dibuat secara permanen. Namun, jalur sepeda permanen itu tak lagi menggunakan planter box atau beton berbentuk pot bunga seperti di Jalan Sudirman-Thamrin, melainkan menggunakan stick cone.

Saat itu, Syafrin menjelaskan, pot beton tak lagi bisa dipasang dalam pembangunan jalur sepeda kali ini. Ia menyadari bahwa pembatas beton tersebut justru mempersempit jalan.

"(Jalur sepeda) permanen) pakai stick cone, bukan pot. Begitu kita gunakan yang seperti di (kawasan Bundaran) HI, itu akan memakan cukup jalan. Stick cone lebih fleksibel, ditanam," kata Syafrin di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 3 Oktober.

Salah satu pemasangan stick cone sebagai penanda jalur sepeda permanen di Jakarta berada di Jalan Salemba Raya. Syafrin menyebut, jalur sepeda di lokasi ini masih memadai untuk dibuat permanen karena jalannya cukup lebar.

Sementara, pada jalan yang ruasnya lebih sempit, Dishub DKI membangun jalur sepeda yang bercampur dengan kendaraan bermotor lainnya dan ditandai dengan marka jalan putus-putus.

"Dari sisi anlisis, di beberapa ruas jalan yang kemudian lebar, jalannya memadai untuk memberikan prioritas kepada pesepeda, kita buatan jalur permanen. Tapi kalau tidak memadai, kita lakukan mix traffic," ungkap Syafrin.