Ini Penjelasan Transjakarta Soal Bus Tersendat di Tengah Rel KRL Halimun
Ilustrasi bus Transjakarta. (foto: istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Satu bus Transjakarta dengan nomor SAF 105 yang melintasi koridor 4 tersendat di tengah perlintasan rel kereta api Commuter Line kawasan Halimun, Jakarta Selatan pada Jumat, 4 November.

Kejadian ini menghebohkan media sosial Twitter. Saat itu, kondisi tengah hujan dan situasi lalu lintas cukup padat. Sejumlah warganet mengaku sopir bus memaksa melitas saat sirine peringatan kereta melintas mulai berbunyi.

Namun, berdasarkan penjelasan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor, sirine peringatan kereta baru berbunyi saat posisi bus sudah di tengah perlintasan rel.

"Saat bus melintasi rel kereta api Halimun, kondisi jalan cukup padat. Tidak lama kemudian sirine peringatan kereta akan melintas dibunyikan, sedangkan posisi bus masih berada di tengah perlintasan rel," kata Anang dalam keterangannya, Minggu, 6 November.

Anang menuturkan, saat itu, sopir bus mengambil keputusan tepat dengan meminta kendaraan di belakangnya untuk mundur sembari ikut memundurkan armada bus.

Ia melanjutkan, proses memundurkan bus turut dibantu oleh petugas Patroli Transjakarta yang berada di lokasi.

"Hasil dari inisiatif cepat pramudi, bus bisa dimundurkan pada posisi aman di luar perlintasan rel, seluruh penumpang selamat, dan tidak ada yang keluar bus," ungkap Anang.

Saat kejadian, terdapat satu penumpang wanita yang memecahkan kaca belakang bus dengan palu pemecah kaca karena panik. Hal ini membuat tangannya terluka akibat terkena serpihan kaca. Anang berujar, saat ini korban telah dipulangkan.

"Kami telah mengevakuasi seluruh penumpang bus ke Halte Pasar Rumput, dan satu korban luka sudah ditangani di Klinik Setia Budi dan telah diperbolehkan pulang," urainya.