Sandiaga Masih Fokus Bekerja, Belum Terpikir soal Pilpres 2024
Menparekraf Sandiaga Uno/FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

SOLO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengakui tidak ingin terburu-buru berbicara tentang Pemilihan Presiden 2024 karena ingin fokus pada tugas kementerian.

"Ya kami sesuai arahan bapak presiden jangan terburu-buru. Fokus pada tugas kementerian dan sekarang menteri-menteri sedang dievaluasi hasil kerjanya. Harus menunjukkan hasil yang baik, pertumbuhan ekonomi yang harus terjaga, lapangan kerja harus tercipta," katanya di Solo dilansir ANTARA, Sabtu, 5 November.

Dia mengatakan tahun politik baru ditentukan pada Oktober 2023, dengan demikian masih ada waktu selama satu tahun untuk menunjukkan hasil kerjanya sebagai Menparekraf.

"Nanti dari partai politik dan gabungan parpol yang akan menentukan pasangan calon, tentunya nantinya akan memilih. Ini harus kami sikapi dengan semangat kebersamaan, jangan sampai terpecah-belah pada kontestasi politik," katanya.

Mengenai kemungkinan dirinya berpasangan kembali dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024, ia enggan banyak menanggapi mengingat keduanya masih sangat sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

"Pak Prabowo sama-sama sedang sibuk. Hari ini saya akan ke London untuk kegiatan pemasaran dan investasi. Pak Prabowo sudah memberikan instruksi jelas kepada saya untuk fokus pada tugas kementerian dan setiap langkah politik dikoordinasikan dengan beliau," katanya.

Mengenai kemungkinan keduanya berpasangan kembali, dikatakannya, keputusan ada pada partai politik.

"Jika ditentukan apa pun kombinasinya, apapun pasangan calonnya demi kontribusi untuk NKRI semua harus dilakukan, merupakan kehormatan bagi saya (untuk berpasangan dengan Prabowo), karena pak Prabowo merupakan salah satu menteri yang paling berprestasi," katanya.

Ia mengatakan Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan berhasil menorehkan prestasi melalui langkah reformasi sistem pertahanan NKRI.

"Bahkan Indonesia menjadi acuan (bagi negara lain) dalam pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia. Ini patut kita apresiasi," katanya.