JAKARTA - Universitas Stanford sedang meninjau prosedur keamanannya, setelah seorang pria dilaporkan ditemukan tinggal secara ilegal di kampus, kata universitas itu dalam sebuah pernyataan Selasa.
Pria itu "dilaporkan berada di kampus beberapa kali sejak Desember tahun lalu", tetapi baru-baru ini ditangkap pada 27 Oktober, menurut Dee Mostofi, asisten wakil presiden komunikasi eksternal untuk universitas yang terletak di California utara, Amerika Serikat ini, melansir CNN 2 November
The Stanford Daily, surat kabar universitas, mengidentifikasi pria itu sebagai William Curry dan dia dinamai oleh universitas sebagai Mr. Curry.
Curry dilaporkan "bersosialisasi dengan penghuni lain" dan secara teratur diizinkan masuk ke asrama oleh beberapa asisten residen, menurut Stanford Daily.
Koran tersebut memperoleh pesan yang menunjukkan, asisten residen mencoba memverifikasi siapa yang berwenang untuk tinggal di asrama melalui daftar nama.
Sementara beberapa diskusi dilakukan dengan beberapa staf residen mengenai intrusi Curry, "tidak ada komunikasi luas tentang dia ke semua residen Stanford," terang Mostofi.
Keadaan kasus, termasuk "kegigihan dan kemampuan Curry untuk mengambil hati komunitas siswa kami," menunjukkan kesenjangan ada dalam protokol untuk mencegah insiden seperti itu terjadi, kata Mostofi.
"Kami akan segera melakukan peninjauan untuk memastikan prosedur kami tidak memungkinkan insiden semacam ini terjadi lagi," tegasnya.
CNN tidak dapat menghubungi Curry untuk memberikan komentar. Dia juga menolak permintaan Stanford Daily untuk wawancara telepon, mengatakan kepada surat kabar itu "dia tidak secara langsung menentang sebagian besar fakta penyelidikan."
Menurut Mostofi, departemen keselamatan publik universitas memperoleh beberapa surat izin tinggal, prasyarat untuk mengutip seseorang karena masuk tanpa izin di kampus.
BACA JUGA:
Tetapi, pejabat sekolah tidak dapat menemukan Curry sampai insiden terbaru, dan mereka memberikan surat kepadanya pada saat itu.
Tidak jelas kapan insiden pertama terjadi. CNN telah menghubungi Stanford untuk klarifikasi. CNN juga telah menjangkau kelompok mahasiswa di kampus.