Bagikan:

JAKARTA -  Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan ke Irak pada Maret 2021. Hal tersebut disampaikan oleh kantor pers Vatikan pada Senin 7 Desember. Apa agendanya?

Kunjungan Paus Fransiskus ke negara yang dilanda perang itu bisa jadi perjalanan pertamanya sejak pandemi COVID-19 ada. Rencananya Paus akan mengunjungi Baghdad untuk mengenang Abraham di Kota Erbil, dan Mosul serta Qaraqosh di dataran Niniwe mulai 5-8 Maret, kata komunike Vatikan.

"Program perjalanan itu akan diumumkan pada waktunya, dan akan mempertimbangkan evolusi darurat kesehatan di seluruh dunia," tambahnya.

Mengutip CNN, Selasa 8 Desember, kunjungan Paus Fransiskus mewakili peristiwa bersejarah dan dukungan bagi semua warga Irak dari semua sektor, kata Kementerian Luar Negeri Irak dalam sebuah pernyataan. "Ini juga mewakili pesan perdamaian ke Irak dan kawasan secara keseluruhan, menegaskan kesatuan posisi kemanusiaan dalam menghadapi ekstremisme dan konflik, dan mempromosikan keragaman dan toleransi, serta hidup berdampingan."

Paus telah lama mengharapkan perjalanan ke Irak. Pada pertemuan lembaga bantuan Katolik 2019 dirinya mengatakan ingin melakukan perjalanan ke sana pada 2020.

"Saya terus memikirkan Irak, negara yang saya ingin tuju tahun depan, dengan harapan bahwa Irak dapat menghadapi masa depan melalui upaya damai dan bersama demi kebaikan bersama di semua elemen masyarakat, termasuk agama, dan tidak mundur ke dalam permusuhan yang dipicu oleh konflik yang membara dari kekuatan regional," kata Paus dalam pertemuan Juni 2019.

Demi perdamaian

Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Irak Barham Salih di Vatikan pada 25 Januari dan berbicara tentang melestarikan kehadiran historis umat Kristiani di Irak. Kedua tokoh juga menyoroti kebutuhan untuk menjamin keamanan umat Kristiani dan menjadikan Irak sebagai tempat masa depan. Salih menyebut kunjungan yang direncanakan itu sebagai pesan perdamaian bagi warga Irak untuk semua agama.

"Perjalanan Paus Fransiskus ke Mesopotamia - tempat lahir peradaban, tempat kelahiran Abraham - akan menjadi pesan perdamaian bagi warga Irak dari semua agama dan berfungsi untuk meneguhkan nilai-nilai keadilan dan martabat kita bersama," kata Salih. 

Sekitar 1 persen penduduk Irak beragama Kristen dari sejumlah denominasi. Negara ini telah mengalami eksodus umat Kristen dalam beberapa tahun terakhir ketika Irak didera oleh siklus kekerasan, termasuk kebangkitan ISIS. Kelompok ekstremis telah berulang kali menyasar gereja sejak invasi AS pada 2003 yang memicu kerusuhan sipil selama lebih dari satu dekade.

Sebelum pandemi COVID-19 melanda, Paus Fransiskus mengunjungi beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Uni Emirat Arab (UEA). Perjalanannya ke UEA pada Februari 2019 menandai kunjungan pertama Paus ke Semenanjung Arab.

Meskipun populasi Kristen menyusut, Irak sangat penting dalam Alkitab. Menara Babel, Ur Abraham, Taman Eden dan tempat-tempat alkitab lainnya terletak di Irak.