KARIMUN - Kapal tanker MT Young Yong berbendera negara Djibouti kandas di perairan Selat Singapura dekat Pulau Tekong Kecil, Batam, Kepulauan Riau. Mengantisipasi terjadinya insiden, muatan MT Young Yong dipindahkan.
Pemindahan dilakukan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Balai Karimun pada Selasa 1 November.
“Hari ini sesegera mungkin di lakukan pemindahan muatan, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kasubag Humas KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun Inna Maulina di Batam, dikutip dari Antara, Selasa 1 November.
Pilihan itu diambil setelah pihaknya bersama pihak-pihak terkait melakukan rapat perihal penanganan kapal.
“Karena di sekitar lokasi ada pipa gas bawah laut menuju Singapura, makanya sesegera mungkin dilakukan pemindahan muatan,” tuturnya.
Terpisah, Komandan KAL Marapas Kapten Laut (P) Almahdi mengatakan, Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal IV dalam hal ini KAL Marapas I-4-65 sudah melaksanakan patroli lanjutan terhadap kapal tanker tersebut.
“Patroli ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya kebocoran minyak mentah pada tanki kargo dan tidak mengganggu lalu lintas TSS (Traffic Separation Scheme) Singapura-Indonesia,” katanya.
BACA JUGA:
Selain itu, pihaknya juga melakukan penyelaman untuk mengecek seluruh bagian kapal. “Namun untuk penyelaman ini hasilnya nihil, karena arus yang begitu kuat,” imbuhnya.
Kapal tanker MT Young Yong itu kandas pada Kamis 27 Oktober malam, sekitar pukul 20.18 WIB.
Kapal itu bertolak dari Pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia pada 18 Oktober 2022 menuju Pulau Nipa, Karimun, Kepri. Namun, belum sampai tujuan kapal tersebut kandas.
Lokasi kapal kandas berada di atas jalur pipa gas Indonesia ke Singapura.
Kapal tanker itu memiliki ukuran panjang 320.28 meter dan lebar 58.00 meter dan diketahui tengah bermuatan fuel oil sebanyak 284.429 ton, sehingga proses evakuasi dilakukan KSOP dengan hati-hati.