BATAM - Kantor Bea Cukai Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengamankan kapal tanker MT Zakira, karena membawa bahan bakar mesin berupa 600 ratus kiloliter minyak solar High Speed Diesel (HSD) ilegal.
"Minyak solar HSD itu dibawa masuk ke dalam daerah pabean tanpa dokumen yang dipersyaratkan, menggunakan kapal tanker," kata Rizki Baidillah, Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Batam dilansir ANTARA, Selasa, 27 September.
Rizki menjelaskan kronologis kejadian bermula hari Selasa (20/9), sekitar pukul 14.00 WIB, Satgas Patroli Laut Jaring Sriwijaya mendapat informasi dari masyarakat akan adanya sarana pengangkut berupa kapal tanker dari Tanjung Uncang, Batam yang diduga bermuatan minyak menuju keluar daerah pabean tanpa dokumen.
Menindaklanjuti laporan itu, katanya lagi, satgas segera melakukan pengejaran terhadap kapal tanker MT Zakira.
Selanjutnya sekitar pukul 16.00 WIB, petugas menemukan kapal tanker itu berlabuh di perairan Karang Galang, sehingga dilakukan sandar dan diperiksa.
Namun berdasarkan pemeriksaan, ujarnya pula, kapal tanker tersebut nihil cargo dengan tujuan clearance/port destination dari Batam tujuan Probolinggo.
"Karena tidak ada hal yang mencurigakan, kapal dilepas dengan tetap dilakukan pemantauan secara terus-menerus melalui pemantauan radar,” ujar Rizki.
BACA JUGA:
Rizki mengungkapkan sejak tanggal 20 hingga 25 September 2022 dilakukan pemantauan radar oleh Bea Cukai Batam dan Satgas Patroli Laut Jaring Sriwijaya.
Melalui pemantauan radar, MT Zakira berada pada posisi sebelah timur Teluk Penawar perairan Malaysia, dan terpantau banyak kapal mendekat ke kapal tanker tersebut, diduga melakukan Ship-to-Ship (STS) minyak solar HSD secara ilegal.
"Pada Minggu (25/9), didapati informasi bahwa kapal tanker yang diduga memuat minyak solar HSD secara ilegal itu, telah bergerak dan aktif mengarah haluan ke barat dari Pengerang dan masuk jalur perairan Malaysia dan Singapura," kata dia lagi.
Setelah memasuki perairan Indonesia, ujar dia, kapal tanker tersebut dilakukan pemeriksaan oleh Satgas Patroli Laut Jaring Sriwijaya di perairan Pulau Karimun Besar.
Hasil pemeriksaan berdasarkan keterangan nakhoda, kapal tanker itu membawa muatan 600 kiloliter minyak solar HSD berasal dari STS di perairan Malaysia dan tidak dilengkapi dokumen impor yang akan dibawa ke Tanjung Balai Karimun.
"Pada Senin (26/9), pukul 02:00 WIB, kapal tanker MT Zakira berlabuh jangkar di perairan Pulau Janda Berhias untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim penyidik," kata Rizki.